Paus: Jangan Biarkan Kepentingan Ekonomi Kalahkan HAM
VATICAN CITY, SATUHARAPAN.COM - Jangan biarkan mantra kebebasan ekonomi dan kehausan akan laba mengalahkan hak asasi dan kebebasan manusia, kata Paus Fransiskus kepada sejumlah pengusaha di Italia.
Jangan biarkan pasar menjadi "sesuatu yang mutlak, tetapi hormatilah rasa keadilan," kata dia di depan audiens di Vatikan pada 27 Februari lalu, bersama dengan wakil-wakil dari Confindustria, sebuah federasi pengusaha dan kantor dagang Italia.
Paus, sebagaimana dilaporkan oleh bostonpilot.com, mengatakan para pemimpin bisnis dipanggil untuk menjaga standar profesional, keselamatan kerja dan selalu mempromosikan keadilan, menolak "jalan pintas nepotisme dan kroniisme," ketidakjujuran dan "kompromi yang mudah."
Misi mereka harus dipandu oleh altruisme, kata Paus, dan mereka harus menolak membiarkan martabat manusia "diinjak-injak atas nama persyaratan produksi yang menutupi kepicikan individualistik, egoisme dan haus akan keuntungan."
Ia mengajak para pengusaha itu mempromosikan kepentingan umum menjadi panduan dalam produksi "sehingga perekonomian oleh semua dan untuk semua dapat tumbuh," kata Paus.
Sebuah ekonomi yang lebih inklusif adalah mungkin, kata dia, "asalkan proklamasi kebebasan ekonomi tidak menang atas kebebasan konkret manusia dan hak-haknya, bahwa pasar tidak mutlak, tapi menghormati persyaratan keadilan, dan akhirnya, martabat orang. Karena tidak ada kebebasan tanpa keadilan dan tidak ada keadilan tanpa rasa hormat pada martabat setiap manusia. "
Paus meminta agar perhatian khusus harus diberikan kepada kebutuhan nyata dan mimpi dari keluarga dan para dewasa muda serta orang tua yang mungkin masih memiliki kemauan dan pengetahuan untuk berkontribusi dalam bisnis.
Editor : Eben E. Siadari
Prabowo Sempat Bertemu Larry the Cat di Inggris
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Selain menemui Raja Charles III, Perdana Menteri Keir Starmer, dan pejaba...