Paus: Korupsi Penyakit yang Sangat Merusak
ASUNCION, SATUHARAPAN.COM - Paus Fransiskus sangat mengecam korupsi yang disebutnya sebagai penyakit yang sangat merusak, ketika berpidato di Paraguay, hari Sabtu (11/7). Paraguay adalah salah satu negara termiskin di Amerika Selatan, tempat korupsi merajalela.
Berbicara dihadapan lebih dari 5.000 orang di stadion kecil di ibu kota Asuncion, Fransiskus mengatakan bahwa "ideologi berakhir buruk, mereka tidak bekerja, mereka tidak memperhitungkan orang-orang".
"Lihatlah apa yang terjadi dengan ideologi di abad terakhir ... mereka berakhir di kediktatoran, selalu," kata Paus sebagaimana dikutip theguardian.com.
Dalam sesi tanya-jawab, ia mengecam korupsi, yang menjadi malapetaka di beberapa negara di Amerika Selatan.
Dia mendesak para pemimpin politik untuk tidak "mengorbankan nyawa manusia di atas altar uang dan keuntungan".
"Dalam ilmu ekonomi, dalam bisnis dan politik, yang penting pertama dan terpenting adalah pribadi manusia dan lingkungan di mana dia tinggal," katanya.
Paus yang berusia 78 tahun itu berada di Paraguay, persinggahannya yang ketiga di Amerika Selatan sebelum kembali ke Vatikan pada hari Minggu (12/7).
Paus sebelumnya berkunjung ke Ekuador dan Bolivia. Ketiga negara yang dikunjungi Paus itu penduduknya sebagian besar beragama Katolik, dan sejak lama punya sejarah kemiskinan dan ketidak-setaraan, khususnya yang menyangkut penduduk asli.
Selanjutnya, Paus Fransiskus akan mengunjungi Amerika Latin pada bulan September, dengan kunjungan ke Kuba dan Amerika Serikat. (theguardian.com/voaindonesia.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...