Paus Kunjungi Situs Muslim dan Yahudi
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Paus Fransiskus melakukan aksi diplomatik berisiko tinggi pada Senin (26/5) saat mengunjungi situs-situs suci umat Muslim dan Yahudi di Yerusalem dalam kunjungannya di Timur Tengah.
Paus menutup kunjungan cepat di wilayah itu, saat mengajukan undangan unik kepada presiden Israel dan Palestina untuk berdoa bersamanya di Vatikan, guna mengakhiri konflik “yang semakin tidak bisa diterima”, serta sempat mencuri momen berdoa pribadi di dinding pembatas Israel yang kontroversial.
Paus Fransiskus menjanjikan ziarah selama tiga hari tersebut, dimulai pada Sabtu di Yordania, akan menjauhi isu politik.
Namun, Paus berimprovisasi dari naskah pidatonya untuk mengecam anti-Semitisme, sikap intoleran terhadap agama, dan para pelaku di balik konflik di Timur Tengah.
Pada Senin, umat Yahudi dan Muslim diperkirakan akan berfokus pada setiap kata dan tindakan Paus saat Paus ingin menjembatani perbedaan beragama dalam pertemuan dengan para peminpin dari kedua pihak.
Uskup berusia 77 tahun itu akan menemui Mufti Agung Yerusalem di Masjid Al Aqsa, tempat suci ketiga bagi umat Muslim.
Paus kemudian akan berdoa di Tembok Ratapan Yahudi sebelum mengunjungi situs memorial Yad Vashem Holocaust, tempat Paus akan berbincang dengan korban selamat Holocaust. Dengan demikian, Paus Fransiskus akan menjadi paus pertama yang meletakkan bunga di Gunung Herzl, yang dinamai dari nama pendiri Zionisme. (AFP/Ant)
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...