PBB: Ada Kemungkinan Serius Rusia Lakukan Kejahatan Perang di Ukraina
Jerman: Rusia akan membayar kejahatan perang ini, Jerman bersama Uni Eropa dan akan memperluas sanksi.
PBB, SATUHARAPAN.COM-Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengatakan bahwa penemuan kuburan massal di Bucha, dekat ibu kota Ukraina, Kiev, menimbulkan pertanyaan serius tentang kemungkinan kejahatan perang, dan menekankan pentingnya melestarikan bukti.
“Apa yang diketahui hingga saat ini jelas menimbulkan pertanyaan serius dan mengganggu tentang kemungkinan kejahatan perang dan pelanggaran berat hukum humaniter internasional,” kata kantor hak asasi manusia PBB, hari Minggu (3/4).
Pejabat Ukraina mengatakan pada hari Sabtu (2/4) bahwa hampir 300 mayat telah dikuburkan di kuburan massal. AFP melihat sedikitnya 20 mayat, semuanya berpakaian sipil, berserakan di satu jalan.
Kantor hak asasi PBB mengatakan stafnya di lapangan belum dapat memverifikasi jumlah atau rincian yang dilaporkan oleh pejabat Ukraina.
Namun, dikatakan, "kami sangat prihatin dengan foto dan rekaman video yang tersedia, termasuk rekaman tubuh dengan tangan terikat di belakang."
“Pada saat yang sama, kami tidak dapat mengesampingkan bahwa di antara 300 atau lebih mayat yang dilaporkan dikumpulkan oleh otoritas kota di jalan-jalan dan dikuburkan dalam beberapa hari terakhir, ada mayat tentara Ukraina atau Rusia yang terbunuh selama permusuhan,” kata kantor hak asasi.
"Warga sipil yang meninggal karena sebab alami, serangan jantung atau kondisi kesehatan lain yang dipicu oleh stres dan kurangnya akses ke pengobatan dan bantuan medis selama sebulan terakhir, juga bisa ditemukan tewas di jalan-jalan kota."
Tetapi mengingat kemungkinan bahwa kejahatan perang telah dilakukan, dikatakan penting untuk “menggali dan mengidentifikasi semua mayat.”
Ini sangat penting “agar kerabat dapat diberi tahu, dan penyebab pasti kematian ditetapkan untuk membantu memastikan akuntabilitas dan keadilan,” katanya. “Penting juga untuk mengambil semua tindakan untuk memastikan pelestarian bukti.”
Jermjan Rusia Akan Membayar “Kejahatan Perang”
Menteri Luar Negeri Jerman mengatakan pada hari Minggu (3/4) bahwa Rusia harus membayar "kejahatan perang" di kota Bucha, Ukraina di luar ibu kota dalam bentuk sanksi yang lebih berat. Dia mengecam "kekerasan tanpa hambatan" terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin.
“Gambar-gambar dari Bucha tidak tertahankan, kekerasan Putin yang tidak terbatas memadamkan keluarga yang tidak bersalah dan tidak mengenal batas,” tulis Baerbock di Twitter.
“Mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan perang ini harus dimintai pertanggungjawaban. Kami akan memperketat sanksi terhadap Rusia dan akan lebih membantu Ukraina dalam mempertahankan diri.”
Kementerian pertahanan Rusia di Moskow tidak segera menjawab permintaan komentar ketika ditanya pada hari Minggu tentang mayat yang ditemukan di Bucha. Rusia sebelumnya membantah menargetkan warga sipil dan menolak tuduhan kejahatan perang dalam apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu Kanselir Jerman, Olaf Scholz, menyerukan organisasi internasional seperti Komite Internasional Palang Merah (ICRC) untuk diizinkan mengakses daerah yang terkena dampak untuk secara independen mendokumentasikan apa yang dia sebut sebagai kekejaman.
Scholz juga meminta Rusia untuk akhirnya menyetujui gencatan senjata dan menghentikan “perang yang mengerikan, tidak berarti, dan tidak dapat dibenarkan” ini.
Jerman sedang mempersiapkan sanksi bersama dengan mitra di Uni Eropa, kata Menteri Ekonomi Robert Habeck seperti dikutip oleh surat kabar Jerman Bild. (AFP/Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...