PBB Ajak Lawan Bangkitnya Neo-Nazi, Xenofobia, Anti-Yahudi
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, Rabu (27/1), menyampaikan kembali seruan agar dunia membangun aliansi untuk melawan perkembangan dan penyebaran neo-Nazi, supremasi kulit putih dan kebangkitan xenofobia, anti-Yahudi, serta ujaran kebencian yang sebagian besar dipicu oleh pandemi Covid-19.
Guterres menyampaikan pernyataannya itu dalam upacara virtual untuk memperingati 76 tahun pembebasan kamp konsentrasi Auschwitz-Birkenau.
“Penghargaan terbaik kita pada mereka yang meninggal dalam Holocaust adalah terciptanya dunia yang setara, adil dan bermartabat bagi semua.”
Pandemi virus corona yang masih terus merebak membuat Hari Peringatan Holocaust kali ini untuk pertama kalinya dilangsungkan secara virtual. Namun, hal ini tetap mendorong para penyintas untuk menyampaikan pesan utama “jangan pernah ada lagi,” merujuk pada pembantaian lebih dari enam juta warga Yahudi oleh Nazi secara sistematis selama Perang Dunia II.
Guterres mengatakan pandemi telah menunjukkan kelemahan dan perpecahan dalam masyarakat.
Ia menyerukan persatuan yang didasarkan pada “kemanusiaan kita bersama” dan dimulainya pemulihan pada 2021.
Dia menambahkan bahwa pandemi telah memicu banyaknya penyangkalan tentang terjadinya holocaust, distorsi dan meminimalkan apa yang telah terjadi dalam sejarah.
“Satu-satuya jalan keluar dari hal ini adalah lewat sains dan analisa berbasis fakta. Produksi vaksin dalam waktu singkat akan menjadi kekuatan sains. Namun, tidak ada vaksin untuk anti-Yahudi dan xenofobia. Senjata yang paling efektif adalah fakta dan kebenaran,” tegasnya.
Ditambahkannya, “Tahun 2021 harus menjadi tahun penyembuhan. Penyembuhan dari pandemi dan penyembuhan masyarakat kita yang rusak akibat kebencian yang terlalu mudah mengakar.” (VOA)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...