PBB: Badai Besar 100 Tahunan Bisa Terjadi Setiap 10 Tahun
NEW YORK CITY, SATUHARAPAN.COM – Pejabat tinggi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) urusan pengurangan risiko bencana alam (United Nations International Strategy for Disaster Reduction/UNISDR), Margareta Wahlstrom, mengatakan di mana-mana terjadi banyak hal yang sepuluh tahun lalu tidak pernah terjadi dan setiap negara harus waspada.
PBB mengatakan negara-negara sebaiknya lebih siap menghadapi badai besar yang biasanya terjadi setiap 100 tahun, tetapi bencana lingkungan itu kini terjadi setiap 20 tahun. “Bahkan mungkin ke depan akan terjadi setiap sepuluh tahun,” kata Wahlstrom yang mengecap pengalaman puluhan tahun di bidang penanganan bencana.
Kepada The New York Times pejabat PBB asal Swedia itu mengemukakan, “Di mana-mana, terjadi banyak hal yang 10 tahun lalu tidak pernah terjadi, dan setiap negara harus waspada.”
Wahlstrom menyampaikan hal itu di Khao Lak, Thailand, dalam peringatan sepuluh tahun bencana tsunami yang melanda Samudera Hindia 26 Desember 2004.
Peristiwa tragis itu menewaskan sedikitnya 220.000 orang dan menyebabkan kerugian miliaran dolar, namun mendorong dikembangkannya sistem peringatan tsunami melalui tiga pusat pengawasan regional di India, Indonesia, dan Australia.
Peristiwa itu juga membalikkan anggapan negara-negara berkembang bahwa bencana hanya melanda negara-negara miskin, terutama sejak terjadinya Badai Katrina 2005, Topan Badai Sandy pada 2012, gempa bumi di Italia, banjir bandang di Eropa Tengah, dan kebakaran besar di Amerika Serikat dan Rusia.
Berkaitan dengan pengurangan risiko bencana alam, seperti dikemukakan Wahlstrom, “Risiko terbesar adalah kita melupakannya (peristiwa itu, Red), dan pertahanan kita menurun.” (voa/nytimes.com)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...