PBB: Berdayakan Penyandang Disabilitas dalam Ketahanan Terhadap Bencana
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) meminta negara-negara menjamin keamanan warga penyandang cacat dengan memasukkan kebutuhan mereka dalam perencanaan pembangunan dan kesiap-siagaan menghadapi bencana.
Hal itu disampaikan Sekjen PBB, Ban Ki-moon, Minggu (13/10) terkait Hari Internasional untuk Pengurangan Bencana. Banyak negara dan masyarakat gagal mempertimbangkan kebutuhan penyandang cacat. Hal itu menempatkan mereka pada risiko tinggi yang tidak perlu, bahkan hal itu merupakan pesan yang kuat bahwa penyandang cacat dipandang secara tidak setara.
Ban mengatakan hal itu akan berubah dengan memasukkan kelompok disbilitas dalam inisiatif ketahanan terhadap bencana dan kebijakan pembangunan.
Satu Miliar
Ban mengatakan bahwa sekarang ini sekitar satu miliar (dari tujuh miliar-Red.) penduduk dunia hidup dengan kecacatan. Namun demikian, peringatan kali ini justru menyoroti peran mereka dalam mengembangkan ketahanan, justru kelompok masyarakat ini berada pada posisi paling berisiko.
“Sayangnya, sebagian besar penyandang disabilitas tidak pernah berpartisipasi dalam menejemen risiko bencana, atau dalam perencanaan dan proses pengambilan keputusan. Mereka menderita pada tingkat yang tinggi dari bencana dengan akibat kematian atau cedera,” kata Ban.
Ban menekankan bahwa inklusi akan menyelamatkan nyawa. Oleh karena itu, memberdayakan penyandang cacat untuk ikut ambil bagian dalam menejemen ketahanan bencana adalah memberi peran mereka untuk keselamatan mereka sendiri.
Berkaitan dengan peringatan ini, PBB bersama lembaga mitra melakukan konsultasi dengan sekitar 6.000 penyandang cacat di 126 negara terkait upaya mereka mengatasi dan mempersiapkan diri untuk menghadapi bencana yang mungkin terjadi.
PBB juga menyebutkan bahwa orang yang hidup dengan kecacatan juga jarang sekali berkonsultasi tentang kebutuhan mereka. Bahkan ketika terjadi bencana mereka menghadapi tantangan yang berat untuk evakuasi dan memperoleh perawatan pada fasilitas pelayanan darurat.
Lebih tegas, Ban mengajak, “Mari kita membangun dunia yang inklusif di mana orang-orang penyandang cacat dapat memainkan peran yang lebih besar sebagai agen perubahan akal. (un.org)
Editor : Sabar Subekti
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...