PBB Dukung Pemerintah Lebanon Perangi Militan Suriah
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Dewan Keamanan PBB pada Senin (4/8) mengecam serangan yang dilakukan oleh kelompok ekstremis di Lebanon, mendukung respons militer pemerintah tersebut namun memperingatkan Beirut untuk tidak terlibat lebih jauh dalam konflik Suriah.
Sedikitnya 16 tentara Lebanon tewas dalam tiga hari bentrokan dengan jihadis di dekat perbatasan Suriah dan 22 orang lainnya hilang, menurut militer Lebanon.
Dewan yang terdiri dari 15 anggota itu “menyuarakan dukungan untuk Pasukan Bersenjata dan Pasukan Keamanan Internal Lebanon dalam pertempuran melawan terorisme dan dalam upaya pencegahan guna memastikan stabilitas Lebanon.”
Negara-negara anggota “menegaskan perlunya upaya lebih lanjut untuk meningkatkan kemampuan pasukan keamanan Lebanon untuk melawan terorisme dan mengatasi tantangan keamanan lainnya.”
Bentrokan di Lebanon timur merupakan bukti terbaru dari bagaimana konflik Suriah, yang dimulai dengan protes melawan Presiden Bashar al-Assad pada Maret 2011, memberi dampak buruk kepada Lebanon.
Badan tertinggi PBB itu menyerukan kepada politikus Lebanon untuk “menjaga persatuan nasional” dan menahan diri untuk tidak terlibat dalam krisis di Suriah.”
Lebanon menjadi tempat tinggal bagi lebih dari satu juta pengungsi Suriah dan mayoritas Sunni secara umum bersimpati atas pemberontakan melawan rezim Assad.
Delapan Tentara Lebanon Tewas dalam Bentrokan
Delapan tentara Lebanon tewas dalam bentrokan dengan kelompok bersenjata di Lebanon timur, dekat perbatasan dengan Suriah, yang meletus setelah seorang tersangka jihadis ditahan, menurut keterangan dari pihak militer pada Minggu.
Dalam sebuah pernyataan, militer mengatakan operasi terhadap kelompok bersenjata di wilayah Arsal terus berlanjut hingga Minggu pagi, menambahkan bahwa “selama pertempuran itu tentara kehilangan delapan martir dan sejumlah lainnya terluka.”
Bentrokan dimulai pada Sabtu sore setelah tentara menangkap seorang pria asal Suriah yang menurut mereka merupakan bagian dari afiliasi Al-Qaeda Suriah, Front Al-Nusra.
Kelompok bersenjata yang marah atas penangkapan tersebut menyerbu pos-pos pemeriksaan militer di wilayah itu, sebelum melepaskan tembakan ke arah tentara dan menyerbu sebuah pos polisi di kota Arsal, kata beberapa sumber keamanan.
Dua warga sipil dilaporkan tewas dalam penyerbuan pos polisi, dan media lokal mengatakan pria bersenjata juga telah menyandera sejumlah polisi, meskipun tidak ada konfirmasi langsung mengenai hal tersebut.
Sebelumnya, militer mengatakan dua tentara ditahan oleh orang-orang bersenjata tersebut, sebelum tentara dapat membebaskan mereka.
Tentara memperingatkan situasi yang sudah sangat serius dan berjanji akan meresponsnya dengan cara yang “tegas.”
“Tentara tidak akan mengizinkan pihak mana pun untuk membawa pertempuran dari Suriah ke wilayahnya (Lebanon),” ujarnya. (AFP)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...