PBB: ISIS Terus Serang Warga Sipil
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Badan PBB untuk hak asasi manusia mengatakan bahwa semakin banyak orang di Irak, termasuk keluarga dengan anak-anak dan orang tua, mengalami penyergapan mematikan ketika mereka melarikan diri daerah yang dikuasai Negara Islam Irak dan Levan (ISIL). Mereka mempertaruhkan hidup di pegunungan yang berbahaya.
"Kami menerima laporan yang menunjukkan tindakan kekerasan pada orang-orang yang berusaha melarikan diri daerah yang dikuasai ISIL di Irak, khususnya melalui pegunungan Hamrin di timur laut Irak ke Tikrit, Al-Alam dan Kirkuk,’’ kata juru bicara Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR), Ravina Shamdasani, hari Selasa (28/7) di Jenewa.
Shamdasani mengatakan, makin banyak orang yang melarikan diri, menempuh perjalanan yang sangat sulit. Setidaknya empat keluarga, termasuk anak-anak dan orang tua, dilaporkan meninggal awal bulan ini dalam perjalanan dengan sedikit persediaan.
Menurut sumber, perjalanan mereka memakan waktu delapan sampai 12 jam dalam cuaca sangat panas, melalui daerah tanpa penduduk dan talan tanpa aspal, katanya.
"ISIL bersenjata mengatur penyergapan terhedap orang-orang yang melarikan diri, dan sniper menyerang dan membunuh orang-orang yang tertangkap," menurut laporan OHCHR. ISIl juga dikenal sebagai ISIS (Islamic State of Iraq and Syria).
"Dalam satu insiden, tiga sopir taksi dilaporkan dieksekusi antara 10 dan 12 Juli di Shirqat. Mereka membantu warga dalam pelarian melalui Hamrin." Ada juga laporan bahwa banyak keluarga yang diculik oleh ISIL dalam perjalanan ke Tikrit dan Al Alam, katanya.
"Setiap serangan langsung yang disengaja terhadap warga sipil dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional," kata juru bicara hak asasi manusia itu. "Semua pihak harus memastikan bahwa warga sipil dilindungi, bahwa mereka memiliki akses tanpa hambatan ke fasilitas medis dan bantuan kemanusiaan, dan bahwa mereka dapat meninggalkan daerah yang dilanda konflik dengan aman dan bermartabat."
Shamdasani mengatakan, "ISIL terus melakukan kekejaman dengan menargetkan mereka orang yang dianggap menentang ideologi dan hukum mereka, dengan kekerasan yang tercela."
Pada tanggal 20 Juli, ISIL dilaporkan membunuh seorang Imam di Mosul barat di depan publik, menyusul keputusan pengadilan sendiri terhadap dia yang mengkritik ISIL. Awal bulan ini empat imam lainnya diduga dieksekusi ketika melakukan shalat tarwid, yang tidak diizinkan oleh ISIL.
Pada tanggal 10 Juli, ISIL dilaporkan membunuh sembilan orang di pusat kota Mosul dengan melindas mereka mernggunakan buldoser untuk mendapatkan informasi dan berkolaborasi melawan Pasukan Keamanan Irak dan Peshmerga.
Selain itu, disebutkan, terjadi peningkatan jumlah korban sipil di seluruh Irak, karena bom mobil dan serangan bersenjata yang makin sering, menurut OHCHR.
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...