PBB Kecam Serangan Kantor Pemilu di Afganistan
KABUL, SATUHARAPAN.COM - Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) mengecam serangan di kantor Komisi Independen Pemilihan (Independent Election Commission - IEC) di Kabul, Afrganistan. Hal itu merupakan serangan kedua pada fasilitas pemilu Afghanistan dalam empat hari terakhir, di mana pemungutan suara pemilihan presiden dan dewan provinsi akan berlangsung dalam sepekan lagi.
"Misi ini mengecam serangan kekerasan pada lokasi sipil. Hal ini menegaskan kembali bahwa lembaga-lembaga pemilihan dan staf mereka tidak boleh menjadi target serangan," kata UNAMA dalam sebuah pernyataan. Dalam pernyataan itu disebutkan bahwa semua anggota staf PBB dilaporkan dalam keadaan aman.
Menurut laporan media, bom bunuh diri meledak di lakukan orang yang menyerang markas IEC. Sejauh ini, tidak ada yang menderita cedera.
Sebelumnya, serangan mematikan terjadi di kantor pemilihan umum di Kabul pada Selasa lalu. Dilaporkan ada warga sipil yang menjadi korban meningggal dalam serangan itu. Dan kelompok Taliban dilaporkan mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Serangan menargetkan IEC adalah yang terbaru dalam serangkaian insiden kekerasan baru-baru ini, termasuk serangan mematikan di sebuah hotel di ibu kota dan serangan bom bunuh diri pada sebuah pasar di Faryab, menjelang pemilihan pada 5 April mendatang. Pemilihan ini akan menjadi proses peralihan kekuasaan secara demokratis di Afganistan.
"Beralih dengan cara kekerasan untuk mengintimidasi warga dalam melaksanakan hak demokratis mereka adalah pengakuan bahwa Anda telah kehilangan kemampuan untuk menang atas orang-orang melalui persuasi politik," kata Sekretaris Jenderal Wakil Utusan Khusus untuk Afghanistan dan kepala UNAMA, Nicholas Haysom.
"PBB tetap tidak terpengaruh dalam melaksanakan tugasnya," kata Haysom. "Lebih penting lagi, saya yakin bahwa Afghanistan tetap tidak terpengaruh dalam mewujudkan keinginan mereka untuk menyuarakan arah masa depan negara mereka."
Hervé Ladsous, Wakil Sekretaris Jenderal untuk Operasi Penjaga Perdamaian PBB sebelumnya mengunjungi Kabul untuk menyampaikan solidaritas dengan rakyat Afghanistan untuk pemilihan pekan depan dan menegaskan kembali dukungan badan dunia itu bagi proses negara itu melalui pemilihan umum.
"Pemilu mendatang adalah bagian penting dari transisi politik Afghanistan. Saya di sini untuk menegaskan komitmen PBB untuk pemilu yang transparan dan untuk menunjukkan solidaritas dengan semua orang Afghanistan yang bertekad mengambil bagian danbekerja," kata dia. (un.org)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...