PBB: Kembali ke Sekolah di Tengah Pandemi, 34% Tak Miliki Fasilitas Cuci Tangan
SATUHARAPAN.COM-Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperkirakan bahwa 43 persen sekolah di seluruh dunia tidak memiliki akses ke air dan sabun untuk mencuci tangan dasar.
Laporan terbaru itu muncul ketika negara-negara bergumul dengan keputusan kapan dan bagaimana membuka sekolah dengan aman di tengah pandemi COVID-19.
Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF mengatakan lebih dari sepertiga dari 820 juta anak di seluruh dunia mengalami kekurangan fasilitas cuci tangan dasar di sekolah mereka tahun lalu, dan lebih dari sepertiganya berada di sub-Sahara Afrika.
Laporan tersebut mengatakan pihak berwenang harus menyeimbangkan masalah kesehatan dengan masalah ekonomi dan sosial dalam memutuskan untuk membuka sekolah, dan mencatat efek negatif dari penutupan sekolah yang lama terhadap anak-anak.
Laporan itu juga mengatakan satu dari tiga sekolah di seluruh dunia memiliki layanan air minum yang terbatas atau tidak ada sama sekali.
Akses ke layanan air, sanitasi dan kebersihan penting untuk pencegahan dan pengendalian infeksi yang efektif di semua rangkaian, termasuk sekolah," kata Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
“Ini harus menjadi fokus utama dari strategi pemerintah untuk pembukaan kembali dan pengoperasian sekolah yang aman selama pandemi global COVID-19 yang sedang berlangsung.”
Pandemi COVID-19 telah menciptakan gangguan pendidikan terbesar yang pernah tercatat, mempengaruhi hampir 1,6 miliar siswa di lebih dari 190 negara, menurut data PBB.
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...