PBB Kutuk Pembunuhan Delapan Petugas Vaksinasi Polio di Afghanistan
PBB, SATUHARAPAN.COM-Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengutuk pembunuhan delapan pekerja vaksinasi polio oleh orang-orang bersenjata tak dikenal di Afghanistan, yang dikatakan telah menghambat kampanye pemberantasan penyakit di negara itu.
Taliban, yang menguasai negara itu sejak bulan Agustus, mengatakan ada serangan terpisah pada hari Kamis (24/2) di Provinsi Kunduz dan Takhar di timur laut.
Pembunuhan itu adalah yang pertama sejak UNICEF dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meluncurkan kampanye vaksinasi polio nasional pada bulan November yang ditujukan untuk menjangkau lebih dari tiga juta anak, dengan dukungan Taliban.
Kementerian Kesehatan Masyarakat mengatakan para korban termasuk empat perempuan. PBB mengatakan pembunuhan itu telah menyebabkan penangguhan kampanye vaksinasi di kedua provinsi tersebut.
"Kami terkejut dengan kebrutalan pembunuhan ini, di empat lokasi terpisah," kata PBB dalam sebuah pernyataan. “Kekerasan yang tidak masuk akal ini harus segera dihentikan, dan mereka yang bertanggung jawab harus diselidiki dan dibawa ke pengadilan.”
Pernyataan kementerian kesehatan masyarakat mengatakan pihak berwenang sedang menyelidiki.
Polio telah hampir dieliminasi secara global melalui upaya inokulasi selama beberapa dekade. Namun ketidakamanan, medan yang tidak dapat diakses, pemindahan massal. Namun adakecurigaan terhadap vaksin, dan adanya campur tangan pihak luar. Ini telah menghambat vaksinasi massal di Afghanistan dan beberapa wilayah di Pakistan.
Afghanistan dan Pakistan adalah dua negara dengan kasus polio tertinggi, sementara banyak negara telah menyatakan bebas dari polio. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...