PBB: Limbah Elektronik Tahun 2014 Memecahkan Rekor
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Tahun lalu ada 41,8 juta ton limbah elektronik di seluruh dunia, terutama telepon selular, kulkas, mesin cuci, dan peralatan rumah tangga lain yang dibuang. Menurut laporan yang disiapkan oleh unit penelitian dan pendidikan PBB, kurang dari seperenam limbah elektronik itu yang didaur ulang.
Amerika dan Tiongkok adalah negara penghasil limbah elektronik terbesar. Namun negara-negara yang mengkategorikan diri sebagai negara yang sadar lingkungan juga masuk daftar negara dengan limbah elektronik terbesar per kapita, antara lain Norwegia, Swiss, Islandia, Denmark, dan Inggris.
Menurut Wakil Sekjen PBB David Malone, “di seluruh dunia limbah elektronik merupakan ‘tambang perkotaan’ yang sangat berharga, dan sangat berpotensi untuk didaur ulang.”
Menurut laporan itu, bahan-bahan logam yang diambil dari peranti limbah elektronik itu, seperti emas, perak, besi, dan timah, bernilai 52 miliar dolar.
Tetapi Malone juga mengingatkan, limbah elektronik adalah “limbah beracun yang harus diurus dengan sangat hati-hati,” merujuk pada komponen-komponen lain seperti: timbal, cadmium, chromium, dan mercury yang ada pada beberapa limbah itu.
Menurut laporan PBB itu, volume limbah elektronik di seluruh dunia diperkirakan mencapai 50 juta ton pada 2018. (voaindonesia.com)
Editor : Sotyati
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...