PBB Merayakan 68 Tahun Upaya Mewujudkan Perdamaian Dunia

PBB berupaya menciptakan perdamaian, namun konflik bersenjata nyaris tak pernah absen di muka bumi. Gadis kecil Afrika dengan topi baja pasukan perdamaian PBB. (Foto-foto: un.org)

Malala Yousafzai berpidato tentang hak perempuan dan pendidikan di PBB; ruang untuk memperjuangkan perlindungan yang terlemah.

Sekjen PBB, Ban Ki-moon, merayakan 68 tahun PBB di Times Square, New York.

Misi PBB dan OPCW di Suriah untuk melenyapkan senjata pemusnah massa (kimia). Namun senjata nuklir masih jadi masalah di belahan bumi lainnya.

Sidang Dewan Keamanan PBB. Hak veto pada lima anggota tetap masih menjadi ganjalan dan mendorong perlunya reformasi organisasi ini.

Warga Sudan Selatan merayakan ulang tahun PBB. Organisasi ini berperan penting menghentikan konflik bersenjata di sana dan mendorong solusi politik bagi kemerdekaan Sudan Selatan.

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Hari Kamis kemarin, (24/10) menandai Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Pada tanggal itu 68 tahun lalu (tahun 1945) dinyatakan berlakunya piagam PBB yang ditandatangai oleh mayoritas mnegara anggota, termasuk lima anggota tetap Dewan keamanan.

Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, mengatakan perayaan ini merupakan kesempatan untuk mengakui kontribusi berharga dari organisasi bagi upaya membangun perdamaian dan kemajuan bersama di dunia.

"Ini adalah waktu untuk merenungkan tentang apa lagi yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan visi kami untuk dunia yang lebih baik," kata Ban dalam pesannya.

Sejak terbentuknya, kata Ban, PBB terus berusaha menunjukkan tindakan kolektif yang dapat dilakukan. “Kita bisa berbuat lebih banyak lagi dalam dunia yang lebih terhubung, dan kita harus lebih bersatu.” Kata Ban.

Namun PBB juga masih harus menyaksikan bersama dunia yang diwarnai konflik bersenjata, pelanggaran hak asasi manusia, kerusakan lingkungan, kemiskinan, dan masalah lainnya.

Tantangan masalah perdamaian terlihat dalam pertempuran di Suriah dan sebagian wilayah Afrika. Sedangkan tantangan pembangunan yang paling mendesak adalah untuk membuat pembangunan keberlanjutan menjadi kenyataan.

Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) telah memotong setengah kemiskinan, dan organisasi ini harus menjaga momentum untuk mencapainya pada 2015. Selamat ulang tahun PBB.

Editor : Sabar Subekti