PBB Minta G20 Fokus pada Pemulihan Ekonomi Global, Khususnya Negara Berkembang
PBB, SATUHARAPAN.COM-Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengirim surat kepada para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari 20 ekonomi terkemuka dunia pada hari Kamis (13/10) mendesak mereka mengarahkan pemulihan ekonomi global yang mencakup negara-negara berkembang yang terpukul keras oleh pandemi COVID-19, dampak perang di Ukraina dan meningkatnya keadaan darurat iklim.
Sekjen PBB mengatakan dalam surat menjelang KTT Kelompok 20 di Bali, Indonesia bulan depan bahwa peristiwa dunia ini bersama dengan meningkatnya biaya hidup, pengetatan kondisi keuangan, dan beban utang yang berkelanjutan “menimbulkan malapetaka pada ekonomi di seluruh dunia.”
“Dampak dari guncangan yang semakin besar ini pada negara-negara berkembang semakin diperburuk oleh sistem keuangan global yang tidak adil yang bergantung pada analisis biaya-manfaat jangka pendek dan hak istimewa orang kaya atas orang miskin,” katanya.
Guterres mengatakan upaya segera harus dilakukan "untuk mengakhiri darurat biaya hidup dan meningkatkan likuiditas di negara-negara berkembang."
Mendesak G20 untuk meninggalkan status quo, dia mengatakan sistem PBB dan mitranya telah mengusulkan “stimulus” untuk mengatasi kondisi pasar yang memburuk dan mempercepat kemajuan menuju tujuan pembangunan PBB untuk tahun 2030 yang mencakup mengakhiri kemiskinan ekstrem, memastikan pendidikan yang berkualitas untuk semua anak, dan mencapai kesetaraan jender.
Stimulus tersebut menyerukan “peningkatan besar-besaran dalam komitmen sektor publik terhadap pembangunan, mitigasi dan adaptasi kemanusiaan dan iklim hanya 2% dari produk domestik bruto (PDB) global,” kata sekretaris jenderal.
Suratnya menyebut lima rekomendasi:
- Segera meningkatkan keringanan utang untuk negara-negara rentan,
- Memanfaatkan pinjaman yang lebih baik dari bank-bank pembangunan,
- Melibatkan pemegang obligasi swasta dan debitur berdaulat dalam upaya penghapusan utang,
- Memperkuat likuiditas untuk negara-negara rentan melalui peningkatan penggunaan hak penarikan khusus,
- Menyelaraskan arus keuangan dengan tujuan PBB dan kesepakatan Paris 2015 tentang perubahan iklim.
“Sekarang lebih dari sebelumnya,” kata Guterres, “kepemimpinan G20 diperlukan untuk mengarahkan dunia keluar dari krisis terdalamnya.” (AP)
Editor : Sabar Subekti
Kepala Pasukan UNIFIL: Posisi PBB di Lebanon Berisiko Didudu...
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Kepala pasukan penjaga perdamaian PBB mengatakan pada hari Jumat (1/11) bahw...