PBB Minta Para Pemuka Agama Bersatu Lawan COVID-19
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, pada Sabtu (11/4) meminta secara khusus kepada para pemuka agama untuk bersatu dalam upaya menciptakan perdamaian di seluruh dunia, dan memusatkan perhatian pada perang melawan COVID-19.
"Saya melakukan ini pada momen spesial dalam kalender keagamaan. Bagi penganut agama Kristen, ini merupakan perayaan Paskah. Kaum Yahudi sedang memperingati Paskah Yahudi. Sementara itu, umat Islam akan segera memasuki bulan suci Ramadan," kata Guterres dalam sebuah pesan video. "Saya ingin menyampaikan salam hangat kepada seluruh umat yang merayakan momen-momen penting ini."
Berbagai perayaan itu selalu dimanfaatkan oleh masyarakat dan keluarga untuk berkumpul bersama, berpelukan, dan bersalaman. Menurut Guterres, momen tersebut juga kerap menjadi ajang kemanusiaan.
"Namun, sekarang ini adalah masa yang tidak biasa. Kita semua berupaya untuk menentukan arah di dunia yang aneh dan ganjil, yaitu dunia yang dipenuhi jalanan sepi, toko-toko yang tutup, tempat ibadah yang kosong, dan dunia yang dipenuhi kekhawatiran."
Guterres meminta para pemuka agama, untuk mengambil inspirasi dari esensi berbagai perayaan suci ini sebagai momen untuk berintrospeksi, mengingat, dan memperbarui.
"Sembari berintrospeksi, luangkanlah waktu untuk mendoakan para pahlawan petugas kesehatan yang sedang berperang melawan virus mengerikan ini di garis depan, dan juga mereka yang bekerja demi menjaga kota kita tetap beroperasi."
"Ingatlah kaum yang paling rentan di seluruh dunia. Mereka yang berada di zona perang, kamp pengungsi, dan daerah kumuh serta tempat-tempat yang paling tidak siap untuk memerangi virus itu."
"Dan perbaruilah keyakinan kita terhadap satu sama lain, dan ambil kekuatan dari kebaikan yang terhimpun dalam masa-masa sulit ini, di saat komunitas lintas agama dan tradisi etis bersatu untuk saling membantu."
"Bersama-sama, kita mampu dan akan mengalahkan virus ini, dengan kerja sama, solidaritas, dan keyakinan terhadap kemanusiaan," kata Guterres. (Xinhua/Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...