Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 09:21 WIB | Sabtu, 18 Mei 2024

PBB Peringatkan Wabah Kolera Yang Semakin Luas di Yaman

Seorang anak perempuan diberikan vaksin kolera selama kampanye vaksinasi dari rumah ke rumah di Sanaa, Yaman, pada 14 September 2019. (Foto: dok. Reuters)

SANAA, SATUHARAPAN.COM-Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Senin (14/5) menyatakan kekhawatirannya terhadap apa yang disebutnya sebagai wabah kolera yang “memburuk dengan cepat” di Yaman yang dilanda perang, dengan lebih dari 40.000 kasus yang diduga terjangkit sejak bulan Oktober, terutama di wilayah yang dikuasai oleh kelompok Houthi yang didukung Iran.

“Kami juga sangat prihatin dengan wabah kolera yang memburuk dengan cepat. Sejauh ini telah dilaporkan 40.000 kasus dugaan dan lebih dari 160 kematian – peningkatan tajam sejak laporan terbaru kami bulan lalu,” kata kepala kemanusiaan PBB, Martin Griffiths.

“Mayoritas kasus berada di wilayah yang dikuasai Houthi, di mana ratusan kasus baru dilaporkan setiap hari,” kata Griffiths kepada Dewan Keamanan (DK PBB).

Secara total, 34.000 kasus dugaan telah dilaporkan di wilayah tersebut sejak Oktober – lebih dari tiga kali lipat angka yang dilaporkan sebulan lalu, menurut data dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), yang dijalankan oleh Griffiths.

Sebagai perbandingan, 6.000 kasus dugaan telah dilaporkan di wilayah yang dikontrol pemerintah.

“Hujan lebat dan banjir diperkirakan akan memperburuk keadaan,” kata Griffiths kepada para diplomat, seraya menambahkan bahwa badan dunia tersebut dan mitranya mengambil “tindakan segera untuk membendung penyebarannya.”

Namun dia memperingatkan bahwa rencana tersebut “akan memerlukan pendanaan cepat jika kita ingin mencegah situasi menjadi tidak terkendali.”

Rencana tanggap kemanusiaan PBB untuk Yaman pada tahun 2024, yang diperkirakan menelan biaya US$2,7 miliar, sejauh ini baru didanai 16 persen.

“Konsekuensi dari tidak adanya tindakan tentu sudah tidak asing lagi. Jangan lupa bahwa antara tahun 2016 dan 2021, sekitar 4.000 orang di Yaman, kebanyakan anak-anak, meninggal karena kolera,” kata Griffiths.

Ratusan ribu orang tewas dalam pertempuran tersebut atau karena penyebab tidak langsung seperti kekurangan makanan, menurut PBB.

Permusuhan melambat secara signifikan pada bulan April 2022, ketika gencatan senjata enam bulan yang ditengahi PBB mulai berlaku, dan sejak saat itu, permusuhan tetap berada pada tingkat yang rendah. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home