PBB Serukan Berani Dalam Peringatan Ke-75
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-PBB memperingati 75 tahun pendiriannya tahun 2020. PBB menghadapi semakin banyak tantangan dalam menangani pemanasan global dan bertambahnya persenjataan.
PBB didirikan pada Oktober 1945, dengan tujuan menyelamatkan generasi masa depan dari perang. Perwakilan dari 50 negara menandatangani Piagam PBB, termasuk negara-negara sekutu yang menang dalam Perang Dunia Kedua. Keanggotaan PBB sejak itu meningkat menjadi 193 negara. Tantangan terbesar masih tetap mengenai pemanasan global.
Dalam pertemuan iklim COP25 di Spanyol bulan Desember lalu, yang dilansir nhk.or.jp, pada Kamis (2/1), PBB mendesak negara-negara untuk menetapkan sejumlah target yang lebih tinggi untuk memangkas emisi gas rumah kaca. Namun, konferensi tersebut gagal mencapai kesepakatan.
Dalam sebuah wawancara dengan NHK bulan lalu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, perubahan iklim adalah krisis hari ini, bukan masalah masa depan. Ia menyerukan pemerintahan dunia untuk "cukup berani" menghadapi isu pemanasan global. Namun negara-negara merasa sulit untuk bersatu dalam menghadapi pemanasan global, karena Amerika Serikat (AS) mengabaikan Kesepakatan Paris.
Konflik-konflik internasional juga terbukti semakin memburuk. Perpecahan antara AS, Rusia, dan Cina menghalangi Dewan Keamanan PBB dalam memberikan solusi efektif bagi konflik internasional. Perlombaan senjata yang semakin meningkat antara ketiga negara tersebut membuat tantangan menjadi semakin sulit.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...