PBB Serukan Hentikan Kekerasan di Sudan, Militer Tolak Dialog dengan RSF
JENEWA-KHARTOUM, SATUHARAPAN.COM-Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Antonio Guterres, menyerukan pada hari Sabtu (15/4) untuk segera mengakhiri kekerasan di Sudan, kata juru bicaranya di Twitter.
Bentrokan antara militer dan pasukan paramiliter negara itu menewaskan sedikitnya 25 orang. Guterres berbicara dengan para pemimpin tentara Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat paramiliter, presiden Mesir dan ketua Komisi Uni Afrika, kata juru bicara itu.
Sedikitnya 25 orang tewas, dan 183 lainnya cedera dalam bentrokan yang sedang berlangsung di seluruh Sudan, kata Persatuan Dokter Sudan kepada Reuters, hari Sabtu.
Kelompok tersebut tidak dapat menentukan apakah semua korban adalah warga sipil. Dua orang tewas di bandara Khartoum, empat di negara tetangga Omdurman, delapan di kota Nyala, enam di kota El Obeid dan lima di El Fasher, tambah sumber itu.
Sementara itu, Angkatan bersenjata Sudan pada hari Sabtu menolak kemungkinan negosiasi atau dialog dengan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter negara itu.
Tidak akan ada negosiasi atau dialog sampai pembubaran paramiliter RSF, kata angkatan bersenjata di halaman Facebook-nya.
Unsur-unsur RSF dan angkatan bersenjata saling baku tembak di Khartoum dan di tempat lain di negara itu pada hari Sabtu dalam perebutan kendali. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...