DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja
08:27 WIB | Selasa, 17 Desember 2013
PBB: Suriah Membutuhkan US$ 6,5 Miliar Bantuan Kemanusiaan
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - PBB memerlukan dana 6,5 miliar dolar AS untuk Suriah dan negara-negara tetangganya untuk membantu 16 juta jiwa, banyak dari mereka adalah korban yang kelaparan atau tanpa tempat tinggal akibat konflik yang telah berlangsung selama 33 bulan dan dengan akhir yang belum terlihat.
Kebutuhan dana untuk membantu Suriah adalah setengah dari anggaran pendanaan keseluruhan sebesar 12.9 miliar dolar AS di tahun 2014 dimana akan dipergunakan untuk membantu 52 juta jiwa di 17 negara. Kebutuhan anggaran kemanusiaan itu diumumkan oleh koordinator bantuan darurat PBB Valerie Amos pada pertemuan negara-negara donor di Jenewa pada hari Senin (16/12).
Ini adalah jumlah terbesar yang pernah kita miliki untuk dipenuhi pada awal tahun ini, "kata Amos dalam sebuah konferensi pers, merujuk pada kebutuhan seluruh dunia.
Dana yang diperlukan untuk Suriah meliputi makanan, air minum, tempat tinggal, pendidikan, pelayanan kesehatan dan vaksin polio merupakan kebutuhan PBB terbesar yang pernah ada untuk krisis tunggal.
Lebih dari 150.000 orang meninggal dalam perang saudara yang telah menyengsarakan jutaan orang, menghancurkan banyak kota dan mendatangkan malapetaka pada ekonomi dan pelayanan dasar publik.
Mata uang Suriah anjlok hingga 80 persen sejak pemberontakan dimulai pada Maret 2011 dan penghancuran jaringan air telah menyebabkan 10 juta orang - hampir setengah populasi sebelum perang - mengandalkan PBB untuk klorinasi air.
"Ada bagian dari negara di mana selama 22-23 jam sehari orang tidak mendapatkan listrik. Langka," kata Amos, yang mengunjungi Damaskus pada hari Sabtu (15/12) menemui beberapa menteri.
"Bahkan jika kekerasan itu berhenti besok kita tetap harus memberikan bantuan kemanusiaan," kata dia.
Amos berharap ada kemungkinan baik dalam pembicaraan damai antara pemerintah Presiden Bashar al - Assad dan oposisi yang dijadwalkan dimulai pada 22 Januari di Jenewa, Swiss.
PBB memperkirakan sekitar 250.000 warga Suriah hidup di bawah ancaman musim dingin, sebagian besar dari mereka dikelilingi oleh pasukan pemerintah, termasuk 45.000 jiwa di dua kota di utara yang dikepung oleh pemberontak anti - Assad. Baik rezim maupun pemberontak sama-sama mempersulit distribusi bantuan untuk saling melemahkan.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa sudah mengeluarkan pernyataan pada 2 Oktober, menyerukan perlindungan terhadap warga sipil, demiliterisasi sekolah dan rumah sakit, dan akses yang lebih baik bagi pekerja pemberi bantuan.
PBB mulai menerbangkan bantuan dari Irak pada hari Minggu (16/12), karena terlalu berbahaya jika melalui darat, kata Antonio Guterres, kepala badan pengungsi PBB. (aljazeera.com)
BERITA TERKAIT
KABAR TERBARU
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...