PBB: Tentara Suriah dan ISIS Gunakan Senjata Kimia Beracun
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Dewan Keamanan PBB pada hari Selasa (30/8) menyatakan tentara udara Suriah dan pasukan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menggunakan bahan kimia beracun sebagai senjata. Laporan ini merupakan laporan tahunan yang dikeluarkan oleh Dewan Keamanan PBB melalui Panel Pemimpin yang “independen, tidak memihak dan obyektif”.
Laporan ini dibuat oleh tim yang disebut Mekanisme Investigasi Bersama (JIM), yang dipimpin oleh tiga orang Panel Pemimpin PBB yaitu Virginia Gamba, Adrian Neritani, Eberhard Schanze. Mereka memeriksa sembilan kasus senjata kimia sebelumnya yang telah dipakai oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab atas senjata tersebut.
Panel menemukan “bukti cukup” dari tiga kasus senjata kimia yaitu dua serangan gas klorin terhadap warga sipil oleh angkatan udara Suriah dan penggunaan gas sulfur mustard oleh kelompok teroris ISIS atau Daesh di Suriah antara tahun 2014-2015.
Tim JIM diberi mandat oleh Dewan Keamanan PBB tahun 2015 untuk mengidentifikasi sejauh mana dua kubu tersebut menggunakan bahan kimia berbahaya sebagai senjata di Suriah. Sebelumnya, Misi Pencari Fakta (FFM) diamanatkan oleh Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) telah menetapkan bahwa bahwa insiden tertentu dalam konflik Suriah mungkin menggunakan bahan kimia beracun sebagai senjata.
Setelah meninjau semua informasi yang dikumpulkan, JIM tidak menemukan bukti bahwa kelompok oposisi bersenjata mengoperasikan helikopter pada waktu dan lokasi yang diselidiki.
Laporan itu muncul sebagai persiapan Majelis Umum PBB menuju Hari Melawan Tes Nuklir Internasional pada hari Rabu (31/8) yang dipersembahkan khusus upaya global dengan tujuan mencapai dunia bebas dari senjata pemusnah massal yaitu nuklir. (un.org)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...