PBB: Tutup Semua Sumber Dana Teroris
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Dewan Keamanan PBB menyepakati resolusi memutus semua sumber pendanaan Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) dan semua teroris, termasuk pembayaran uang tebusan, tidak peduli siapapun.
Keputusan itu diambil dan pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Dewan Keamanan PBB, hari Kamis (17/12). Resolusi dengan suara bulat itu diambil dalam pertemuan yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Amerika Serikat, Jack Lew, yang tengah memegang jabatan presiden dalam putaran satu bulan.
Sebanyak 15 negara anggota DK PBB menyerukan peningkatan tindakan menutup semua celah sistem keuangan untuk menghentikan penyalahgunaan bantuan terorisme. Resolusi itu melengkapi daftar sanksi kepada pihak yang terkait ISIS atau ISIL dan Al-Qaeda.
Resolusi itu memberi mandat negara untuk memastikan bahwa aset keuangan tidak ditransfer ke teroris oleh orang di dalam wilayah mereka. Hal ini "juga berlaku untuk pembayaran uang tebusan kepada individu, kelompok, atau badan usaha terkait ISIS (atau disebut juga Da'esh), dan Al –Qaeda, terlepas bagaimana atau oleh siapa tebusan itu dibayar. "
Resolusi juga menyerukan kerjasama internasional untuk meningkatkan tukar informasi dan kolaborasi yang lebih erat dengan sektor swasta untuk mengidentifikasi transaksi tersangka.
Dewan juga meminta negara-negara meningkatkan pengawasan orang dalam yurisdiksi mereka dalam mendeteksi pengalihan bahan peledak dan bahan baku dan komponen yang dapat digunakan untuk memproduksi bom atau senjata konvensional, termasuk komponen kimia, detonator, kabel peledak atau racun.
"Mereka (para teroris) lincah dan sering berhasil mencapai sumber daya untuk tindakan keji mereka," kata Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, di depan Dewan pada awal perdebatan. "Da'esh dan kelompok teroris lainnya menyebarkan propaganda kebencian mereka dan melakukan serangan mematikan. Kita harus bergabung untuk mencegah mereka memperoleh dan menggunakan sumber daya untuk melakukan kejahatan lebih lanjut," tegasnya.
"Teroris memanfaatkan kelemahan dalam rezim keuangan dan peraturan untuk mengumpulkan dana. Mereka menghindari jalur formal untuk menghindari deteksi, dan mengeksploitasi teknologi baru dan alat-alat untuk mentransfer sumber daya,’’ kata Ban.
PBB juga mengidentifikasi bahwa kelompok teroris menjalin hubungan dengan sindikat kejahatan narkotika. Mereka penyalahgunaan dana amal untuk mengelabui orang untuk bergabung.
Teroris juga terus beradaptasi taktik dan diversifikasi sumber pendanaan mereka. Da'esh, misalnya, disebut menjalankan ekonomi bernilai jutaan dolar AS di wilayah yang dikendalikan. Teroris Da'esh mengumpulkan uang melalui perdagangan minyak, pemerasan, kurir uang tunai tidak terdeteksi, penculikan untuk uang tebusan, perdagangan manusia dan senjata, serta pemerasan, kata Ban.
ISIS juga menjarah dan menjual properti budaya yang berharga, tanpa malu-malu mengambil keuntungan dari penghancuran warisan bersama umat manusia. Media sosial juga dimanfaatkan oleh Da'esh, tidak hanya untuk perekrutan radikalisasi, tetapi juga untuk penggalangan dana. Hal itu dilakukan organisasi teroris lain di seluruh dunia, termasuk Boko Haram, Al-Shabaab, dan tak kecuali Taliban.
Teroris juga menggunakan trik sulit dipahami untuk meningkatkan dan mentransfer dana dengan menutupi jejak dan meninggalkan sedikit bukti untuk mengidentifikasi sumber dana kotor.
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...