PBSI Akui 2014 Kurang Memuaskan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Sub Bidang Pelatihan Nasional Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (Kasubid Pelatnas PBSI) Ricky Soebagdja mengemukakan prestasi pebulutangkis pada 2014 kurang memuaskan.
“Secara keseluruhan hasil tahun ini memang kurang memuaskan, terutama di level superseries dan superseries premier,” kata Ricky, bersama beberapa pengurus PBSI lainnya, dalam konferensi pers evaluasi pencapaian pebulutangkis sepanjang 2014, Selasa (23/12), di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta.
Ricky mengemukakan, PBSI memetik kesuksesan saat pebulutangkis mencapai hasil maksimal di kejuaraan All England dan keberhasilan ganda putri Greysia Polii dan Nitya Krishinda Maheswari meraih medali emas di Asian Games 2014, namun juga mengalami kegagalan pada kejuaraan penting lainnya, Piala Thomas, BWF World Championship, dan BWF Super Series Finals.
“Dari hasil ini, kami terus melakukan evaluasi, tujuannya agar ke depan bisa lebih baik. Yang perlu kami tekankan adalah peranan pelatih sangat penting dalam pencapaian prestasi. Kalau melihat evaluasi per sektor, ada beberapa peningkatan seperti di nomor ganda putri, namun saya lihat masih ada bongkar pasang, tahun depan sudah harus fixed pasangannya,” Ricky menambahkan.
Dalam acara ini turut hadir Achmad Budiharto (Wakil Sekjen PP PBSI), Rexy Mainaky (Kabid Pembinaan dan Prestasi), Ricky Soebagdja (Kasubid Pelatnas), Basri Yusuf (Kabid Pengembangan), Iwan Hermawan (Pelatih Fisik), serta Amran Siregar (Psikolog).
Dalam kesempatan yang sama Rexy Mainaky, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres PBSI), mengemukakan pencapaian tim elite pelatnas memang tidak sesuai yang harapan. Akan tetapi, pembinaan pemain-pemain muda dinilai berkembang cukup baik.
“Dalam pembinaan pemain muda, kami masih on the right track. Contohnya saja Firman (Abdul Kholik). Dia pemain muda tapi bisa ke final grand prix gold dan juara di international challenge,” kata Rexy.
Pada akhir konferensi pers ada beberapa keputusan penting yang dikeluarkan PBSI, berkaitan dengan kejuaraan yang ingin dicapai pada 2015. Rexy mengemukakan para pebulutangkis diberi target menjuarai berbagai kejuaraan antara lain Piala Sudirman 2015, All England, BWF World Championship, BWF Super Series Finals, dan SEA Games.
“Hingga Desember 2015, PBSI telah mendapat gambaran atlet yang masuk kualifikasi Olimpiade Rio de Janeiro 2016, yakni dua tunggal putra, dua tunggal putri, dua ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran, akan tetapi setiap atlet yang akan dikirim ke turnamen dapat memenuhi kriteria standar parameter fisik yang telah ditentukan,” kata Rexy.
Sementara untuk perencanaan pebulutangkis pelatnas potensi pada 2015 PBSI akan semaksimal mungkin dalam efektivitas dan produktivitas pembinaan prestasi atlet pelatnas, sekaligus mempersiapkan atlet pengganti, dan mengatasi kendala di lapangan. (badmintonindonesia.org).
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...