PBSI Gelar Pertamina Open
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) berencana menggelar Kejuaraan Bulutangkis Pertamina Open di Gedung Bulutangkis Gelora Bung Karno, Jakarta pada 10 hingga 15 Desember.
Rosiana Tendean selaku pengurus PBSI DKI Jakarta sekaligus ketua panitia pertandingan, mengatakan turnamen ini positif bagi regenerasi pemain muda saat ini.
Rosiana juga yakin animo peserta akan meningkat dan antusias terhadap adanya kejuaraan ini.
“Saya pikir nggak masalah kalau banyaknya turnamen, karena semakin banyak turnamen semakin bagus,” kata Rosiana pada satuharapan.com di kantor PBSI DKI Jakarta pada Rabu (4/12).
Menurut keterangan PBSI, peserta turnamen adalah dari berbagai klub atau perkumpulan resmi yang berada dalam naungan PBSI. Peserta lainnya dari Pusdiklat (Pusat pendidikan dan pelatihan), PelatProv (Pelatihan Propinsi), dan para pemain Pelatnas PBSI.
Menurut PBSI DKI Jakarta ada beberapa lapisan usia yang akan terjun bertanding di kejuaraan ini antara lain remaja putra dan putri usia di bawah usia 17 tahun, kelas taruna putra dan putri di bawah usia 19 tahun, kelas dewasa putra dan putri (usia bebas), ganda veteran putra interent pertamina (usia minimal 35 tahun).
Rosiana yakin bahwa pelatih dari klub masing-masing telah melakukan seleksi dari para pemain yang akan bertanding, karena dalam satu tahun PBSI mengadakan sejumlah kejuaraan di berbagai kota.
“Para atlet itu dibantu pelatih akan milah-milah mau ikut yang mana, karena kan nggak mungkin semuanya diikuti,” kata Rosiana.
Rosiana sadar para atlet bulutangkis yang nantinya mengikuti Pertamina Open rerata usia sekolah, sehingga berharap para pelatih dan orang tua mengingatkan bahwa masih ada kewajiban untuk belajar.
“Mereka yang bertanding ini kan masih usia pelajar, nah, jadi masih butuh keseimbangan antara waktu berlatih, bertanding dan belajar. Jangan lupa pendidikan,” kata Rosiana.
Rosiana Tendean Beri Nasihat
Rosiana menggaris bawahi bahwa saat ini seorang atlet sedianya untuk berprestasi harus total dan mau bekerja keras, sembari mengungkapkan kendala bulutangkis yang ada di Indonesia.
“Kalau pembinaan dan jumlah atlet sebenarnya kita tidak kurang dari usia bawah (usia muda), tetapi selalu ada ruang kosong antara prestasi dan regenerasi yang baru-baru ini,” kata Rosiana.
Ruang kosong yang dimaksud Rosiana Tendean yakni adanya jarak waktu yang lama sehingga para atlet yang berlaga dan telah menghasilkan gelar juara terkadang ada yang tidak ditopang dengan dana pembinaan yang cukup dari pemerintah.
“Anak-anak itu kan godaannya banyak banget, permasalahannya adalah apakah mereka mau capek atau nggak. Soalnya sekali anda terjun ke olahraga itu nggak boleh main-main, harus tekun dan serius, dalam artian latihannya nggak boleh setengah-setengah, harus siap segala-galanya, harus siap mental dan fisik,” lanjut Rosiana.
Rosiana Tendean (49) adalah seorang pemain bulu tangkis Indonesia di era tahun 1980-1990an. Ia merupakan pemain spesialis ganda. Dia menjuarai banyak kejuaraan internasional, baik dalam nomor ganda putri maupun ganda campuran.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Enam Manfaat Minum Air Putih Usai Bangun Tidur
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Terdapat waktu-waktu tertentu di mana seseorang dianjurkan untuk me...