Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 17:18 WIB | Minggu, 14 Desember 2014

PBSI Perlu Bentuk Tim Khusus Tangani Keabsahan Pemain

Ketua Umum PBSI, Gita Wirjawan yang membuka dan menutup Mukernas PBSI 2014 di Cirebon. (Foto: Humas PBSI).

CIREBON, SATUHARAPAN.COM – Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) membutuhkan sebuah tim yang khusus menangani keabsahan pemain.

“Pengurus Pusat menerima masukan dan saran mengenai pelaksanaan Mukernas dan Sirnas, dan perlunya diperkuat tim keabsahan untuk menangani berbagai hal yang terkait dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, mutasi atlet dan sebagainya,” demikian salah satu kesimpulan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PBSI yang tertuang dalam website badmintonindonesia.org, Sabtu (13/12) malam WIB.

Acara yang dijadwalkan selesai pada Minggu (14/12) dan berlangsung di salah satu hotel berbintang di Cirebon ini berjalan lebih cepat dari yang sudah diagendakan sebelumnya dan resmi ditutup oleh Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan.

Usai sesi tanggapan hasil laporan pengurus pusat oleh pengurus provinsi, jajaran pengurus pusat pun memberikan jawaban dan kesimpulan hasil diskusi kerja.  

Pada Mukernas para pengurus pusat yang terdiri dari lima bidang yaitu Pembinaan dan Prestasi (dikepalai oleh Rexy Mainaky), Pengembangan (dikepalai Basri Yusuf)), Dana dan Usaha (dikepalai oleh Gandhi Sulistyanto), Keuangan (Ariawan Wijaya), serta Humas dan Sosial Media (dikepalai Yuni Kartika) telah memaparkan laporan program kerja selama tahun 2014. Kelima kepala bidang juga menjelaskan program yang telah dirancang untuk tahun 2015 mendatang.

Mengawali Mukernas, Dewan Pengawas terlebih dahulu memberikan hasil laporan pengawasan tim terhadap kinerja pengurus pusat sepanjang tahun 2014.

Kesimpulan hasil Musyawarah Kerja Nasional PBSI 2014  antara lain para peserta Mukernas menerima laporan para masing-masing kepala bidang dari pengurus PBSI Pusat, selanjutnya para pengurus PBSI Pusat akan mengkaji dan menyikapi permasalahan di daerah dengan pendekatan ilmiah atau pengembangan harus dimulai dari data-data yang diterima dari daerah.

Kesimpulan ketiga yakni mengenai desentralisasi, akan dibuatkan tim pokja untuk mengkaji dan merekomendasi ke pengurus pusat, dan kemudian pengurus PBSI Pusat akan menerima masukan dan saran mengenai pelaksanaan Mukernas dan Sirnas (Sirkuit Nasional).

Pada Jumat (12/12) berlangsung kegiatan pra Mukernas berupa Sosialisasi Sistem Informasi kepada para pengurus provinsi. Sistem IT ini merupakan satu program baru yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menjembatani komunikasi serta mendukung aktivitas pengurus terkait soal administrasi.

Dalam kesempatan ini juga dilangsungkan pelantikan delapan pengurus provinsi, diantaranya pengprov PBSI Bengkulu, Lampung, Kepulauan Riau, Riau, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat dan Papua. Para pengurus dilantik langsung oleh Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan. (badmintonindonesia.org).

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home