PBSI Sesalkan Indonesia Open Dikuasai Tiongkok dan Korsel
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Sub Bidang Pelatihan Nasional Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia, Ricky Soebagdja mengatakan bahwa pihaknya akan mengevaluasi pebulu tangkis di seluruh nomor secara menyeluruh yang berpartisipasi di kejuaraan bulu tangkis Indonesia Open 2014.
Dia mengatakan pada Kamis (19/6) malam seusai menyaksikan banyak pebulu tangkis Indonesia, baik yang bermukim di Pelatnas CIpayung maupun bukan mulai perlahan-lahan bertumbangan di salah satu kejuaraan bergengsi menurut kalender BWF (federasi bulu tangkis dunia) ini.
Sementara pada partai perempat final yang digelar Jumat (19/6) didominasi pebulu tangkis Korea Selatan dan Tiongkok, antara lain terdapat nama-nama Ye Na Jang, So Young Kim, So Hee Lee dan Seung Chan Shin di nomor ganda putri, kemudian Ki Jung Kim, Kim Sa Rang, Yong Dae Lee, dan Yeon Seong Yoo di ganda putra, Wan Ho Son di nomor tunggal putra, Sung Hyun, dan Kim Ha Na di ganda campuran, Yeon Ju Bae di tunggal putri.
Sementara itu Tiongkok memiliki stok lebih banyak karena ada beberapa partai “derby” sesama pebulu tangkis Tiongkok antara lain Lu Kai, Huang Yaqiong, Xu Chen, Ma Jin, Tian Qing, Zhao Yunlei, dan si kembar Luo Yu, dan Luo Ying di nomor ganda putri. Sun Yu, Li Xuerui, Wang Shixian di nomor tunggal putri.
Pada tunggal putra ada nama-nama Chen Long yang sempat mengalahkan Dyonisius Hayom Rumbaka di babak pertama, kemudian Chen Yuekun. Liu Xiaolong, Qiu Zihan, Fu Haifeng, Zhang Nan di nomor ganda putra.
“Mental punya peranan sangat penting di sini, saya lihat semangat juang mereka masih kurang. Bellaetrix Manuputty tampil luar biasa di game pertama, saya salut, berarti sebetulnya dia mampu. Tapi pada game kedua, saat kedudukan 14-14, kakinya bermasalah," kata Ricky Soebagdja.
Sementara Simon Santoso terhenti di babak kedua setelah kalah atas pemain tunggal putra Hongkong Hu Yun dalam pertandingan tiga set 18-21, 21-13, dan 22-20.
Ricky bahkan menyayangkan tunggal putri karena hanya Adrianti Firdasari yang berhasil melewati babak pertama, sebelum Kamis (19/6) siang Firdasari takluk atas Li Xuerui.
“Linda juga akan dievaluasi lagi penampilannya, akan saya sampaikan ke pelatih. Akhir tahun ini seperti apa targetnya? Sekarang rangking 26, bisa tidak akhir tahun masuk top 10? Kalau tidak bisa, bagaimana nanti untuk olimpiade 2016? Kalau tidak bisa juga tentunya akan ada warning,” tambah Ricky.
“Saya kecewa dengan penampilan Tommy Sugiarto. Dia itu seperti tidak ada gregetnya, walaupun dia bermain rubber game, tetapi tidak maksimal,” lanjut Ricky.
Putra pebulu tangkis Icuk Sugiarto itu tumbang di tangan tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen pada Rabu (18/6) dengan kedudukan 21-18, 13-21, dan 21-12.
“Tommy tampil under-performed. Hayom Rumbaka pun begitu, padahal lawan-lawannya sudah sekelas dengan dia. Hayom adalah pemain dengan potensi teknik luar biasa, tapi dari waktu ke waktu penampilannya begitu-begitu saja," lanjut mantan pasangan Rexy Mainaky di ganda putra Indonesia tersebut.
Ricky mengatakan, ada beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi kekurangan ini. Salah satunya ketegasan pelatih dalam pembentukan mental atlet.
“Dalam hal ini pelatih memang harus tegas kepada pemainnya karena mereka yang paling dekat. Bentuknya pun bisa dilihat dari pengiriman ke turnamen, bagaimana latihan setiap hari dan sebagainya,” lanjut peraih medali emas Olimpiade 1994 itu. (badmintonindonesia.org/tournamentsoftware.com).
Editor : Bayu Probo
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...