PDIP Gelar Pendidikan Politik bagi Calon Kepala Daerah
Komarudin menambahkan sebagai pelaksanaan UU, ia berharap partai lain juga melakukan hal yang sama, yakni mencerdaskan para kepala daerah tentang visi kebangsaan.
DEPOK, SATUHARAPAN.COM - Kepala Sekolah yang juga Ketua Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Bidang Kehormatan, mengatakan pelaksanaan Sekolah Calon Kepala Daerah PDI Perjuangan gelombang I yang diselenggarakan pada 30 Agustus - 3 September 2016 terhadap para calon kepala daerah yang akan ikut bertarung pada Pilkada 2017 sudah memasuki tahap akhir.
“Ini hari ke-4. Semua peserta yang terdiri dari calon bupati, wakil bupati, calon wali kota dan calon gubernur dari masih on the track,” kata Komarudin Watubun kepada wartawan di Wisma Kinasih, Depok, hari Jumat (2/9) .
Ketika ditanya apakah pelaksanaan sekolah yang hanya satu minggu bisa efektif, Komarudin menjelaskan melakukan kaderisasi selama satu minggu, memang belum tentu mampu merubah prilaku, karena pada dasarnya ada banyak variabel yang menyertai dalam perubahan prilaku seseorang atau calon kepala daerah.
Namun, anggota Komisi II DPR RI ini mengatakan melalui sekolah ini, PDI Perjuangan ingin mencapai beberapa hal. “Pertama, ini adalah amanat UU, bahwa partai politik diwajibkan untuk melakukan pendidikan politik,” katanya.
“Kedua, sebagai partai ideologi, PDIP berkewajiban menyadarkan para kepala daerah bahwa mereka adalah para pelayan rakyat, mereka wajib memberikan pelayanan yang terbaik terhadap bos-nya yang dalam hal ini adalah rakyat di wilayah mereka. Semua program yang disusun harus berorientasi pada rakyat,” katanya.
Komarudin menambahkan sebagai pelaksanaan UU, ia berharap partai lain juga melakukan hal yang sama, yakni mencerdaskan para kepala daerah tentang visi kebangsaan.
“Partai itu kan berfungsi mewakili ekspresi politik, membangun kompetisi kepemiluan dan dialog politik, mewakili agregasi dan artikulasi kepentingan sosial, menyampaikan sosialisasi politik, dan mempersiapkan pemilihan kepemimpinan dan tata kelola. Jika semua Partai melakukan sekolah seperti ini, maka mereka telah menerapkan manajemen kepartaian yang ideal,” kata Komarudin.
Menurut Komarudin dengan partai lain juga melakukan hal yang sama, maka akan didapat kader-kader yang berkualitas yang bisa memberikan kontribusi kepada negara ini.
Komarudin mengaku ada banyak kader yang telah dibina oleh PDI Perjungan dengan berbagai macam gemblengan, tak jarang ‘disabotase’ oleh partai lain.
“Bernafsunya partai tetentu yang mengusung Jokowi maju kembali pada pemilu 2019 menjadi indikasi terhadap kualitas kader PDI Perjuangan. Seandainya partai lain bisa melakukan kaderisasi, maka kompetisinya akan lebih sehat,” katanya.
Editor : Eben E. Siadari
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...