PDIP Memimpin Hitung Cepat, ARB Yakin Menang
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Hasil hitung cepat perolehan suara Pemilu Legislatif 2014 sejumlah lembaga survei menunjukkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk sementara unggul.
Hasil hitung cepat hasil kerjasama Radio Republik Indonesia dan kantor berita Antara di Jakarta, Rabu hingga pukul 15.15 WIB terlihat PDIP memimpin dengan perolehan suara 17,13 persen.
Disusul, Partai Golkar di bawah PDIP sebesar 15,51 persen.
Partai Gerindra menduduki posisi ketiga dengan perolehan suara 10,05 persen.
Urutan selanjutnya adalah Partai Demokrat 9,62 persen, PKB 9 persen, PPP 8,15 persen, PAN 7,53 persen, Partai Nasdem 6,93 persen, PKS 6,84 persen, dan Partai Hanura 6,72 persen.
Dua partai yang meraih suara paling sedikit adalah PBB 1,36 persen dan PKPI 1,15 persen.
Hasil sejumlah hitung cepat lainnya juga menunjukkan PDIP sementara memimpin.
Hitung cepat Kompas dengan persentase suara yang masuk sebesar 8 persen, PDIP meraih 18,34 persen, Golkar 17,42 persen, dan Gerindra 12,72 persen.
Menurut hitung cepat dari Lingkaran Survei Indonesia menunjukkan, hingga sampel suara yang masuk 19,95 persen, PDIP meraih 19,51 persen, Golkar 16,15 persen, dan Gerindra 12,16 persen.
Lembaga survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) berdasar hasil hitung cepatny juga menunjukkan PDIP memimpin.
"Data yang masuk per pukul 15.15 WIB, PDI-P sementara memperoleh 19,72 persen, Golkar 16,85 persen," kata peneliti JSI Eka Kusmayadi dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan Partai Gerindra memperoleh 11,11 persen, Partai Demokrat 8,82 persen, PAN 8,08 persen, PPP 5,03 persen, dan Hanura 4,76 persen. Sementara itu menurut dia, Partai Nasdem memperoleh suara 6,52 persen, PKB 9,25 persen, PKS 6,46 persen, PBB 1,07 persen, dan PKPI 1,03 persen.
PDIP Menang Telak di TPS Megawati
Sedangkan PDIP menang telak di TPS 035 Kelurahan Kabagusan Pasar Minggu Jakarta, tempat Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarniputri memilih.
Ketua Panitia Penyelenggara Pemilihan Sauara (PPS) di TPS 035 Khusein Fauzi menyebutkan, PDIP memperoleh 135 suara atau 38,79 persen dari 348 pemilih, disusul PPP 52 suara (14,94 persen), PKS 37 suara (10,63 persen), dan Gerindra 22 suara (6,32 persen).
NasDem memperoleh 13 suara, PKB 10 suara, Partai Golkar 20 suara, PAN 10 suara, Hanura 13 suara, PBB dua suara, dan PKPI satu suara.
Dari 348 pemilih yang menggunakan hak suaranya, 26 suara (7,47 suara) tidak sah dan 133 pemilih (27,65 persen) golput. Kemudian, dua suara lain masuk kotak suara suara DPRD provinsi.
Persaingan Golkar-PDIP Semakin Sengit
Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie menilai dari hasil berbagai perhitungan cepat (quick count) sementara, partainya dan PDIP akan terus bersaing sengit dengan selisih perolehan suara yang tipis, terutama di wilayah selain Indonesia Timur.
"Rasanya perbedaan antara Golkar dan PDIP hanya sedikit. Dapat saja di akhir nanti selisihnya sangat sedikit, tapi saya optimistis Golkar yang akan menang," kata Ical, sapaan akrab Aburizal di sela nonton bareng hitung cepat Pemilu 2014, di Kantor Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu (BKPP) Partai Golkar, Jakarta, Rabu.
Dalam acara nonton bareng hitung cepat itu, Ical didampingi Ketua BKPP Sharif Cicip Sutardjo dan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Luhut Binsar Panjaitan.
Ical, dengan mengutip hasil hitung cepat sementara yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia pada pukul 14.44 WIB, menyatakan optimismenya bahwa Golkar akan menjadi pemenang Pileg pada hasil akhir penghitungan suara.
Hasil dari hitung cepat sementara LSI menempatkan Golkar di posisi kedua dengan raihan 16,05 persen suara, di bawah PDI Perjuangan yang meraih 20,2 persen suara, dari total data sementara yang masuk, yakni sembilan persen.
"Meskipun sedikit (di bawah PDIP) Golkar selalu optimistis," ujar Mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan itu.
Ical menyatakan Golkar tidak akan membutuhkan koalisi, terkait pemilihan bakal calon wakil Presiden pada Pemilihan Presiden 2014, karena dia yakin partainya dapat melewati minimal 20 persen kursi DPR dan 25 persen suara nasional sebagai syarat ambang batas pencalonan Presiden.
"Target kita justru bisa dapat 27 atau 28 pesen kursi DPR," ujarnya.
Ical mengaku enggan menjalin koalisi dalam Pilpres, namun akan membangun kerja sama dengan partai politik lain di Dewan Perwakilan Rakyat dan penyusunan Kabinet Pemerintahan, jika dia terpilih menjadi Presiden.
Secara terpisah, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Idrus Marham mengaku yakin perolehan suara partainya akan mempu menyalip perolehan PDI Perjuangan.
Idrus mengatakan, Golkar akan unggul di luar Pulau Jawa. Di Pulau Jawa, kata dia, dominasi Golkar memang akan disaingi PDIP, khususnya di Jawa Tengah.
"Tapi, Jawa Barat, Banten dan Yogyakarta, suara akan milik kita," ujar dia. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...