Pdt Liesje Sumampouw: Parkindo Harus Kembali ke Gereja
Tema pelayanan Parkindo periode adalah “Lakukanlah apa yang adil (Yes. 56:1)” dan sub tema adalah “Dengan semangat kebangsaan berdasarkan Pancasila, kita tegakkan keadilan dan kebenaran dalam kehidupan bermasyarakat”.
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pdt Dr Liesje Sumampouw, Ketua Sinode Gereja Protestan Indonesia (GPI) mengatakan Partisipasi Kristen Indonesia (Parkindo) sebagai salah satu ormas Kristen tidak boleh meninggalkan gereja. Parkindo harus kembali ke gereja dan membina hubungan yang akrab dengan gereja. Demikian disampaikan dalam refleksi teologis tema Parkindo, dalam ibadah pembukaan dalam rangka Sidang Pleno I DPP Parkindo yang dilaksanakan di Gedung Pertemuan Sinode GPIB, Jakarta, Senin (23/11).
Pdt Lisje Sumampouw.
Sebagaimana telah ditetapkan oleh Munas III Parkindo tahun 2015, tema pelayanan ormas ini untuk lima tahun ke depan adalah “Lakukanlah apa yang adil (Yesaya 56:1)” dan sub tema adalah “Dengan semangat kebangsaan berdasarkan Pancasila, kita tegakkan keadilan dan kebenaran dalam kehidupan bermasyarakat”.
Pdt Liesje selanjutnya mengatakan dengan usia Parkindo yang sudah cukup tua, ormas ini telah mengukir sejarah dalam kehidupan bermasyarakat khususnya bidang politik melalui pemikiran dan keberadaan sumber daya manusia kristiani di berbagai institusi. Tema ini menegaskan kembali wujud eksistensinya sebagai pionir dalam pelayanan Kristen di tengah masyarakat melalui bidang politik. Ormas ini merupakan pionir spiritual journey dengan eksistensi yang tersimbol melalui pohon terang. Parkindo merupakan source of resources kristiani, karena itu perlu melakukan pengkaderan. Karena itu, tema ini tepat dalam konteks gerakan pelayanan saat ini di mana ormas Parkindo dan warganya dituntut mewujudkan keadilan dan kebenaran di dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.
Pdt Gomar Gultom (kiri)
Sementara Pdt Gomar Gultom, Sekum PGI mengatakan Parkindo harus meletakkan landasan pijak pelayanannya dan menetapkan peran yang lebih konkret dalam konteks berbangsa dan bermasyarakat agar kehadirannya lebih nyata dan dirasakan manfaatnya. “Gereja-gereja perlu pembinaan politik bisa ikut proses politik, tetapi yang dimaksud di sini adalah politik moral bukan politik praktis. PGI menunggu dan siap bekerja sama dengan Parkindo dalam hal ini”, demikian pesan Sekum PGI saat membuka dengan resmi Sidang Pleno ini (23/11).
Para peserta Pleno Parkindo berfoto bersama.
Sidang Pleno Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Parkindo yang dipimpin oleh Alida Lampe Guyer sebagai Ketum dan Ernest Kuhuparouw dihadiri oleh segenap jajaran pengurus DPP Parkindo hasil Munas Parkindo ke-3 bulan Agustus 2015 yang lalu. Sebagai tahapan organisatoris, Sidang ini dilaksanakan untuk merumuskan garis besar kebijakan organisasi selama lima tahun ke depan dan garis besar program tahun 2016. Untuk memberikan penguatan dan masukan, diadakan diskusi tentang peran strategis Parkindo dengan menghadirkan pemrasaran antara lain Ir. Marojahan Doloksaribu, M.Eng (Ketua Umum hasil Munas I Parkindo), Pdt. Gomar Gultom (Sekum MPH PGI), Pdt. Audy Wuisang, STh, MSi (Sekum PIKI), dan Nova Yolanda Sipahutar (PP GMKI).
AS Memveto Resolusi PBB Yang Menuntut Gencatan Senjata di Ga...
PBB, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat pada hari Rabu (20/11) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB (Per...