Pebulu Tangkis Putri Indonesia Berguguran di Korea Terbuka
JEONJU, SATUHARAPAN.COM – Para pebulu tangkis putri yang berlaga di kejuaraan Korea Masters 2015 (Korea Terbuka) berguguran. Di nomor ganda putri, Rosyita mengalami kekecewaan karena sebenarnya ingin melangkah ke tahap yang lebih tinggi namun kurang berhasil dengan baik karena dia dan Rosyita Eka Putri harus terhenti di perempat final Korea Terbuka, sebab kalah dari wakil tuan rumah Jung Kyung Eun/Shin Seung Chan dengan skor 19-21, 17-21.
“Kami belum puas dengan hasil ini, target pribadi kami sebetulnya ke babak semifinal,” kata Rosyita setelah pertandingan, hari Jumat (6/11) di Jeonju Badminton Court, Jeonju, Korea Selatan.
Rosyita menambahkan dia memang masih kalah dari segi kecepatan. “Kami selalu terlambat mengantisipasi pukulan-pukulan lawan. Banyak pukulan kami yang jatuhnya juga kurang pas. Kami bermain di bawah tekanan, walaupun poinnya mepet,” kata Rosyita.
Sementara itu Della berkomentar senada, bahwa dia juga ingin melangkah ke ajang yang lebih tinggi namun tidak percaya diri. “Kali ini kami merasa tampil kurang maksimal dan malah menurun,” kata Della.
Kecolongan start di set pertama, Della/Rosyita sempat ketinggalan jauh 4-11 di interval set. Akan tetapi, Della/Rosyita yang tampil tanpa beban, terus bermain konsisten hingga akhirnya bisa menyamakan kedudukan 13-13.
Berhasil meraih banyak poin, Della/Rosyita kembali tertinggal 14-17. Sebuah harapan muncul tatkala Della/Rosyita mendekat pada kedudukan 19-20, namun kemenangan belum berhasil diraih sehingga di set pertama takluk 19-21.
Di set kedua, hal yang sama kembali terjadi. Karena perolehan poin tertinggal cukup jauh dan menyamakan kedudukan di angka 17-17 sebelum Della/Rosyita tumbang atas pasangan tuan rumah itu dengan 17-21.
Anggia/Ketut Ikut Angkat Koper
Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istiarani tak dapat mengulang kemenangan atas pasangan Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota di babak perempat final Korea Masters 2016. Pasangan ganda putri Indonesia ini menyerah dari pasangan Jepang itu dengan skor 22-20, 19-21, 9-21.
“Sebelumnya kami sudah menang dua kali dari mereka, tetapi sekarang lawan lebih siap dari kami. Kali ini mereka pertahanannya lebih rapat. Stamina kami juga cukup terkuras karena kami bermain tiga set sejak babak pertama,” kata Ketut.
“Shuttlecock yang digunakan di sini agak berat dan ini cocok dengan tipe pemain Jepang. Sebetulnya kalau melihat undian, kami berpeluang ke babak selanjutnya, namun mungkin belum rezeki kami,” tambah Ketut.
Pada dua pertemuan sebelumnya di Chinese Taipei Open Grand Prix 2015 dan Vietnam International Challenge 2015, Anggia/Ketut berhasil menaklukkan ganda putri Negeri Matahari Terbit ini.
Anggia/Ketut sebetulnya sudah mengawali permainan dengan keunggulan atas Fukushima/Hirota. Di set pertama, Anggia/Ketut unggul jauh 17-11. Tapi serangan-serangan Anggia/Ketut sulit menembus pertahanan lawan hingga poin pasangan Jepang mendekat jadi 16-17.
Sadar akan bahaya mengancam, Anggia/Ketut kemudian bermain lebih agresif dan akhirnya menciptakan set point 20-16. Lagi-lagi Fukushima/Hirota mengacaukan permainan Anggia/Ketut dan kedudukan imbang 20-20. Dua poin krusial akhirnya diamankan Anggia/Ketut akibat dari kesalahan sendiri yang dilakukan Fukushima/Hirota.
Pasangan Jepang kemudian mengambil alih irama permainan di set kedua. Anggia/Ketut sudah berusaha untuk mengimbangi permainan dan berusaha menang straight set saat skor menunjukkan 19-19, namun usaha mereka belum berhasil. Pada set ketiga, penampilan Anggia/Ketut tampak menurun dan mereka kalah dengan skor cukup telak.
“Kami merasa kekuatan kaki dan daya tahan masih kurang. Apalagi di set ketiga dimana fokus kami sudah hilang,” kata Anggia. (badmintonindonesia.org).
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Eben E. Siadari
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...