Pebulutangkis Cantik Korsel Senang Berlaga di Superliga
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM – Pebulutangkis tunggal putri asal Korea Selatan (Korsel) Sung Ji Hyun, mengaku senang bisa membela Djarum Kudus pada kejuaraan bulutangkis Superliga 2015.
“Saya sudah tahu sejak lama ada Superliga di Indonesia dan ingin ikut berpartisipasi. Namun tidak mendapatkan ijin dari BAK (Badminton Association of Korea). Akhirnya ada kesempatan kali ini dan juga lokasinya di Bali. Saya senang dapat bermain untuk Djarum Kudus,” ujar Sung saat konferensi pers, Senin (26/1) di Gelanggang Olahraga (GOR) Lila Bhuana, Denpasar usai menang atas pemain Granular, Rusydina Antardayu Riodingin.
Sung Ji Hyun yang dikontrak Djarum Kudus ini, baru mengikuti Superliga untuk pertama kali dan mengatakan sangat senang bisa tampil di Bali.
Sung sendiri tidak memasang target pribadi di turnamen ini. Ia mengatakan hanya ingin menyesuaikan dengan target tim dan bisa menyumbangkan poin.
“Saya tidak punya target pribadi, menyesuaikan dengan target tim saja. Saya hanya ingin bisa berkontribusi untuk tim. Di Superliga ini, saingan terberat saya adalah Ratchanok Intanon (andalan tunggal putri Granular, Thailand),” kata Sung Ji Hyeun.
Fung Permadi, Manajer Tim Djarum Kudus menilai meski baru pertama kali di Superliga, Sung ternyata bisa cepat beradaptasi dengan pemain Indonesia. “Yang saya liat, Sung cukup berbaur dengan anggota tim lainnya. Meskipun bahasa menjadi kendala,” kata Fung.
Selama di Bali, Sung sudah mencicipi berbagai makanan khas Indonesia. Saat di Welcome Dinner beberapa hari lalu, Sung mengaku menyukai soto ayam dan mie. Sung juga sudah sempat ke Pantai Kuta. “Pantai Kuta mirip dengan Pantai Haeunde di Busan,” tambah Sung.
Berbicara mengenai latar belakang tunggal putri Korea ini ternyata juga berasal dari keluarga bulutangkis. Ayah dan ibunya merupakan pebulutangkis di era 1980-an. Saat ini pun mereka masih aktif di dunia bulutangkis. Sang ayah, Sung Han Kook merupakan manajer tim salah satu perusahaan Korea. Sedangkan sang ibu, Kim Yun Ja seorang dosen di institut olahraga di Seoul.
“Berasal dari keluarga bulutangkis tentu saja ada tekanan. Namun selama ini banyak sisi baik yang saya dapatkan dari kedua orang tua saya,” tambah atlet kelahiran 29 Juli 1991 tersebut. (badmintonindonesia.org).
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...