Peduli Veteran, John Mayer Dirikan Yayasan The Heart and Armor
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM — John Mayer mendirikan sebuah yayasan yang berfokus pada peningkatan kesehatan veteran melalui penelitian ilmiah.
Penyanyi pemenang Grammy itu pada Jumat (1/3) memperkenalkan The Heart and Armor Foundation yang berencana untuk memfokuskan kerjanya pada para veteran yang memiliki gangguan stres pasca-trauma dan memenuhi kebutuhan krusial dari para veteran perempuan.
Meskipun ia baru memperkanalkan yayasan secara terbuka pada Jumat, Mayer telah bekerja dalam oragnisasi itu sejak 2012 bersama para veteran, ilmuwan, dan dokter.
“Kami terjun ke masyarakat dengan merilis hal-hal seperti makalah penelitian dan telah mengumpulkan cukup biaya untuk benar-benar membuat beberapa program percontohan. Kami memiliki beberapa data yang sangat bagus dan kami ingin itu bisa bekerja dengan baik sehingga dapat menjawab banyak pertanyaan yang ada sebelum kami membawa hal-hal ini ke masyarakat melalui kesadaran masing-masing,” kata Mayer dalam sebuah wawancara dengan Associated Press, yang dilansir VOA Indonesia.
“Saya pikir dengan cara seperti itu membuat sebuah pesan menjadi lebih ringkas dan menarik bahwa ini bukanlah membuat sesuatu dari nol menjadi lima. Ini adalah soal membuat sesuatu dari 50 menjadi 100.”
Mengunjungi Barak Prajurit yang Terluka
Ayah Mayer adalah seorang veteran Perang Dunia II dan ia mengatakan sebagian alasan mengapa ia mendirikan The Heart and Armor Foundation muncul setelah ia mengunjungi Markas Korps Marinir Lejeune pada 2008.
“Saya mengunjungi tempat itu bersama salah satu teman, tidak ada yang tahu kemana saya akan pergi sebenarnya. Apa yang terjadi di barak memberikan saya pandangan yang benar-benar terang. Mereka tidak menggelar karpet merah untuk menyambut selebriti, itu seperti hari biasa,” katanya.
“Mengunjungi barak prajurit yang terluka benar-benar mengubah pandangan saya. Tempat itu menunjukkan bahwa pandangan saya tentang luka yang disebabkan oleh perang sangatlah salah. Caranya membuktikan kesalahan pandangan saya terjadi dengan sangat kuat, menarik dan berbeda.”
Yayasan itu telah resmi merilis 10 publikasi dalam jurnal peer-review, mengembangkan pelatihan berbasis intervensi untuk PTSD dan menciptakan alat untuk memantau nutrisi yang dibutuhkan oleh veteran perempuan, di antara beberapa pencapaian lainnya.
“Saya mengikuti banyak rapat dimana banyak orang bertanya, ‘Darimana Anda mendapatkan uang untuk melakukan pelatihan ini?’, dan saya hanya meresponsnya dengan mengatakan ‘Baiklah, saya akan memberitahumu’. Orang-orang sangat senang bahkan sebelum saya memberitahu bahwa John Mayer yang melakukannya,” kata Gerard Choucroun, direktur eksekutif yayasan.
Yayasan ini juga memiliki tujuan untuk membawa komunitas militer dan veteran menjadi lebih dekat dengan mengadakan penjangkauan, acara-acara dan diskusi. Sebuah acara akan diadakan pada malam Jumat dengan mengangkat bahasan tentang “Bagaimana Perang Mengubah Wanita, Bagaimana Wanita Mengubah Perang” yang disiarkan secara langsung di Facebook.com/JohnMayer dan Facebook.com/HeartAndArmor pada pukul 19.00.
“Kami percaya bahwa ada sesuatu di sini bagi semua orang. Ini bukanlah diskusi hitam-putih yang berlangsung cepat. Ini diskusi yang sangat berbeda. Ada banyak identitas Amerika, yang terjadi dalam kaitan dengan veteran. Ini adalah suatu hubungan antara rakyat dan mereka yang melakukan kekerasan terhadapnya demi mendapatkan tanah yang kaya dan juga berbudaya yang berasal dari orang-orang Yunani kuno, dan kita ingin berada dalam pembahasan itu. Ini jauh lebih dalam daripada perang yang kita hadapai sekarang,” kata Choucroun.
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...