Pejabat AS: Pesawat Rusia Kemungkinan Besar Dibom
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Pesawat Rusia yang jatuh di Mesir “kemungkinan besar” dibom, menurut seorang pejabat Amerika Serikat (AS) pada Rabu (04/11).
“Pengeboman merupakan skenario yang sangat memungkinkan,” kata pejabat tersebut kepada AFP, empat hari setelah pesawat Airbus itu jatuh di Sinai, menewaskan 224 penumpang dan awak.
“Itu adalah tindakan yang ingin dilakukan ISIL (ISIS/Islamic State), dia menambahkan.
Namun, belakangan pejabat tersebut memperingatkan: “Saya tidak mengatakan bahwa pesawat itu memang dibom.”
Afiliasi ISIS di Mesir mengklaim bahwa mereka adalah dalang di balik jatuhnya pesawat itu, tanpa memberikan informasi lebih lanjut sehingga menimbulkan keraguan mengenai klaim tersebut.
Jika terbukti, maka itu merupakan serangan bom pertama ISIS di sebuah pesawat penumpang.
Inggris menghentikan penerbangan dari resort Laut Merah Sharm el-Sheikh pada Rabu, mengatakan pihaknya khawatir bahwa pesawat tersebut kemungkinan jatuh karena dibom.
Media AS melansir bahwa data intelijen terbaru Amerika menunjukkan -- meskipun belum dirilis -- ISIS atau salah satu afiliasinya menjatuhkan pesawat itu dengan bom.
Salah satu pejabat, dikutip oleh CNN, mengatakan: “Ada dugaan kuat bahwa bahan peledak dimasukkan di dalam koper atau di suatu tempat di pesawat itu.” (AFP/Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Obituari: Mantan Rektor UKDW, Pdt. Em. Judowibowo Poerwowida...
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Mantan Rektor Universtias Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, Dr. Judowibow...