Pejabat Olahraga Filipina Cemaskan Keselamatan Atlet Saat SEA Games Mendatang
MANILA, SATUHARAPAN.COM – Pejabat di Komisi Olahraga Filipina baru-baru ini menyatakan keprihatinan atas pengeboman yang terjadi di Myanmar, padahal negara itu nantinya akan menjadi tuan rumah untuk ajang pesta olahraga Asia Tenggara pada Desember mendatang.
Pejabat yang enggan disebutkan namanya tersebut menyatakan keprihatinan atas ledakan bom yang terjadi di Yangon, Myanmar pada Senin (14/10). Bom tersebut ditempatkan di sebuah kamar hotel yang dihuni seorang tamu asal Amerika Serikat (AS), akan tetapi tidak jelas motif serangan bom yang melukai seorang wanita AS tersebut. Pada Sabtu (19/10) pelaku pengeboman tersebut yang bernama Saw Myint Lwin telah ditangkap kepolisian setempat.
Richie Garcia selaku Kepala Komisi Olahraga Filipina tidak mempermasalahkan siapa yang telah ditangkap kepolisian Yangon, tetapi nantinya Myanmar diharuskan menjamin keamanan dan keselamatan atlet Filipina yang akan bertanding di SEA Games, ajang turnamen multiolahraga negara-negara Asia Tenggara.
Filipina merupakan salah satu negara di kawasan Asia Tenggara yang akan berpartisipasi pada SEA Games yang digelar mulai 11 hingga 22 Desember 2013 mendatang di Myanmar.
“Saat ini ofisial kami sedang memantau keamanan di Yangon. Kondisi tersebut tidak boleh membahayakan atlet dan ofisial kami. Kami harus memastikan tidak ada masalah ketika sampai di sana,” tambahnya.
Rangkaian bom tersebut terjadi di Traders Hotel di Yangon. Media Myanmar mengatakan serangan ditujukan kepada tempat-tempat wisata, yang banyak dikunjungi turis asing.
Garcia mengatakan atlet yang akan bertanding di SEA Games ke -27 nantinya akan ditempatkan di perkampungan atlet yang terletak di daerah-daerah antara Naypyidaw, Mandalay, Ngwe Saung, dan Yangon. Sementara pejabat teknis, nantinya akan tinggal di hotel yang belum ditentukan, dan kemungkinan terburuk lainnya adalah tidak diberangkatkannya kontingen Filipina ke SEA Games, Myanmar.
“Saat ini terlalu dini membuat keputusan apakah kontingen Filipina berangkat ke Myanmar atau tidak,” kata Garcia. Filipina memberangkatkan atlet yang antara lain berlaga di cabang olahraga bisbol, softball, dan triathlon, pada Desember mendatang.
Sebaliknya, sikap percaya diri ditunjukkan atlet Singapura Arren Quek yang mengatakan tidak terlalu khawatir, karena keselamatan para atlet saat ini ada di pihak keamanan yang tepat.
“Ini merupakan peristiwa besar, dan ada pihak yang sudah akan bertanggung jawab atas keamanan kami semua, dan kami menghargai hal tersebut,” kata Quek.
Pada Jumat (18/10) polisi telah merilis gambar pria yang diduga menanam bom dan menambahkan telah menangkap delapan orang terkait pengeboman itu.
Kepala polisi Mayjen Zaw Min mengatakan tokoh kunci di balik serangan masih buron, tetapi Mayjen Zaw Min berhasil meyakinkan warga asing agar tetap tenang.
“Saat ini kami tidak memiliki undang-undang tentang terorisme di Myanmar, tetapi yang penting saya ingin katakan bahwa mereka tidak perlu khawatir tentang situasi di Myanmar,” kata Mayjen Zaw Min. (abc.net.au/channelnewsasia.com)
Editor : Sotyati
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...