Pekan Doa untuk Kesatuan Umat Kristen
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM – Umat Kristen di seluruh dunia, dari berbagai denominasi akan melaksanakan pekan doa untuk kesatuan di dalam iman.
Pekan Doa untuk Kesatuan Umat yang dilaksanakan setiap tahun ini dimulai pada Sabtu (18/1) dan dilanjutkan pada tujuh hari mendatang. Umat Katolik, Protestan, dan Ortodoks akan mengadakan berbagai acara yang berpusat pada doa untuk kesatuan iman Kristen.
Seperti yang dilaporkan Christian Post (CP) pada Jumat (17/1), Direktur Eksekutif the Secretariat for Ecumenical and Interreligious Affairs untuk Konferensi Uskup Katolik Amerika Serikat (AS), Rev. John W. Crossin mengungkapkan keterlibatan gereja Katolik dalam acara tersebut.
“Dewan Kepausan untuk Persatuan Umat Kristen bekerja sama dengan World Council of Churches (WCC) mempersiapkan Pekan Doa,” ujar Crossin.
Crossin menambahkan, “Mereka memilih negara dan meminta dewan ekumenis di negara tersebut untuk mengembangkan suatu tema yang akan disebarkan ke seluruh dunia.”
Akan ada beberapa perayaan lokal sepanjang Pekan Doa, termasuk pada Kamis yang akan datang di Sacramento, California, di mana Crossin akan membawakan khotbah.
“Doa merupakan hal terpenting yang kita lakukan bersama. Dengan bimbingan-Nya, perbedaan diantara kita dapat diatasi,” ujar Crossin.
Denominasi lainnya yang secara aktif mendukung Pekan Doa adalah Persatuan Gereja Metodis melalui Dewan Kantor Waligereja Persatuan Umat Kristen dan Hubungan Antaragama (OCUIR).
Staf ekumenis untuk OCUIR, Rev. Stephen Sidorak mengatakan bahwa Pekan Doa adalah masa untuk melampaui isu-isu perpecahan yang sering mengganggu umat Kristen.
Terdapat banyak masalah perpecahan gereja akhir-akhir ini, di mana banyak dari kita yang merasa lelah karenanya,” ujar Sidorak.
“Selama pekan yang secara khusus disiapkan untuk doa komunal bagi persatuan umat Kristen ini, mari kita menghayati sekali lagi kebutuhan kita untuk tidak terlalu mengandalkan kekuatan diri sendiri melainkan lebih mengandalkan Tuhan untuk menunjukkan kepada kita jalan ekumenis ke depan,” sambungnya.
WCC mengungkapkan bahwa Pekan Doa diperingati antara tanggal 18-25 Januari (di bumi bagian utara) atau pada masa Pentakosta (di bumi bagian selatan) dan diikuti oleh jemaat-jemaat dan paroki-paroki di dunia.
Dalam pekan tersebut, gereja-gereja yang berpartisipasi saling melakukan pertukaran mimbar serta melaksanakan perayaan ekumenis dan pelayanan doa secara berbeda.
Gereja-gereja mitra ekumenis di negara yang telah ditentukan diminta untuk menyiapkan naskah yang didasarkan pada tema biblikal tahun 2014, yaitu “Adakah Kristus Terbagi-bagi?” yang diambil dari 1 Korintus 1:1-17.
Naskah ini kemudian akan disunting oleh WCC bersama dengan mitra ekumenis serta Gereja Katolik Roma untuk memastikan keterkaitannya dengan tema kesatuan gereja.
Selanjutnya WCC bersama Pontifical Council for Promoting Christian Unity – dewan yang lahir dari kerinduan Paus Yohanes XXIII agar keterlibatan Gereja Katolik pada gerakan ekumenikal menjadi salah satu perhatian Konsili – mempublikasikan naskah ini melalui Commission on Faith and Order di WCC.
Materi akhir naskah tersebut akan dikirimkan ke semua anggota gereja dan keuskupan Gereja Katolik Roma. Anggota gereja dan keuskupan Gereja Katolik Roma itu kemudian diajak untuk menerjemahkan naskah tersebut dan mengontekstualisasikannya untuk mereka pergunakan. (christianpost.com/oikoumene.org)
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...