Pelajar Muslim Berhasil Menangi Anne Frank Award
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Pelajar perempuan Muslim dari Birmingham berhasil memenangi Anugerah Anne Frank atau Anne Frank Prize untuk kategori puisi.
Sebagaimana dilaporkan oleh jewishnews.com, (19/10) Maha Salman, siswi kelas delapan, berhasil meraih penghargaan itu dengan karya puisinya berjudul Harapan, yang mengalahkan karya-karya lain dari seluruh Inggris.
Atas kemenangan itu, sebuah patung perunggu Anne Frank, akan ditempatkan di sekolah tempat Maha Salman belajar, yaitu King Edward VI School for Girls di Birmingham selama satu tahun.
Anne Frank, atau dengan nama lengkap Annelies Marie "Anne" Frank, lahir pada 12 Juni 1929 dan meninggal pada Februari 1945. Ia dikenal sebagai seorang pengarang dan penulis buku harian.
Wikipedia mencatat, ia merupakan salah seorang Yahudi korban Holocaust yang paling sering dibicarakan. Buku harian yang ditulisnya pada masa perang, The Diary of a Young Girl, telah diadaptasi menjadi sejumlah drama dan film.
Lahir di kota Frankfurt di Jerman, ia menjalani sebagian besar masa hidupnya di Amsterdam, Belanda. Lahir sebagai warga negara Jerman, Frank kehilangan status kewarganegaraannya pada tahun 1941. Pasca kematiannya, ia meraih ketenaran internasional setelah buku hariannya diterbitkan. Buku harian tersebut mengisahkan pengalamannya bersembunyi ketika Jerman menduduki Belanda semasa Perang Dunia II.
Maha Salman, ketika berbicara pada upacara penganugerahan penghargaan itu, mengatakan bahwa Anne Frank memberi pengaruh besar pada hidupnya.
Wakil Presiden Anne Frank Trust, Gillian Walnes, mengatakan puisi Maha Salman merupakan sebuah refleksi bijaksana dan dewasa yang menggambarkan perasaan mereka yang menderita akibat Holocaust.
Menurut dia, pesan dari puisi itu benar-benar bergema - warisan dari buku harian Anne adalah pengakuan tentang "Harapan", dan struktur puisi itu memungkinkan pembaca untuk sepenuhnya menghargai kontribusi buku harian Anne Frank untuk memahami Holocaust dan dunia di sekitar kita.
"Dalam masa-masa gejolak dan intoleransi, fakta bahwa Maha Salman, seorang gadis muda Muslim, telah berbicara begitu fasih tentang korban Holocaust Yahudi, sudah merupakan harapan yang indah."
Anugerah ini adalah sebuah kategori popular dari Anugerah yang diselenggarakan oleh The National Association of Schoolmasters Union of Women Teachers (NASUWT), Inggris, yang dimaksudkan untuk mencerminkan dan merayakan keragaman budaya di sekolah-sekolah Inggris. Chris Keates, Sekretaris Jenderal NASUWT, mengatakan tahun ini adalah kesebelas kalinya kompetisi serupa dilakukan.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...