Pelaku Mode Deklarasikan Indonesian Fashion Chamber
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Beberapa perancang busana mendeklarasikan berdirinya Indonesia Fashion Chamber (IFC) di Jakarta, 16 Desember 2015.
IFC akan meramaikan dunia usaha ekonomi kreatif Tanah Air di bidang mode/fashion bersama himpunan pelaku usaha mode dan fashion yang sudah ada, seperti Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI), Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), dan Ikatan Perancang Busana Muslim (IPBM) untuk menyebut contoh.
Deklarasi dilakukan perancang busana Taruna Kusmayuda Kusmayadi. Himpunan perancang busana dan pengusaha mode terkait yang baru diresmikan pendiriannya itu, seperti dikemukakan Nuna, panggilan akrab Taruna, beranggotakan 118 perancang busana dari 11 kota, yang kemudian disebut chapter, yakni Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Makassar, Banda Aceh, Medan, Padang, dan Pontianak, selain Jakarta.
IFC, seperti dikemukakan desainer Dina Midiani, dibentuk dengan tujuan memfasilitasi desainer dan pengusaha bidang mode terkait, untuk memperkuat fondasi demi kemajuan usaha kreatif mode secara nasional dan dalam peta internasional. IFC juga diharapkan menjadi partner pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat (inspirasi) mode dunia.
IFC, seperti ditegaskan Dina, memberikan perhatian besar kepada kelompok desainer muda, kelompok produktif terbesar sebagai bonus demografi saat ini, yang akan menjadi tulang punggung kemajuan industri mode ke depan. “Kelompok produktif muda ini tumbuh di era digital, menikmati gaya hidup global. Mereka diharapkan siap memasuki panggung dunia dengan tetap berakar pada keunikan budaya Indoesia,” kata Dina.
Berkaitan dengan hal itu, kata desainer Ali Charisma, IFC menyiapkan program sebagai konsep pembinaan, di antaranya program inkubator, workshop, pelatihan, maupun diskusi grup terarah. Pembinaan, menurut Ali, selain meliputi sisi kreativitas, juga meliputi manajemen, pemasaran, dan branding.
Demi menggapai cita-cita besar menjadi pusat inspirasi mode dunia, dengan tahap awal menjadi pusat mode muslim (modest fashion), IFC membuka diri untuk membangun sinergi dengan bidang ekonomi kreatif lain. Di antaranya, seperti disebutkan Ali Charisma, bersinergi dengan kelompok desain lain membentuk Indonesia Trend Forecasting, “yang membawa inspirasi Indonesia sebagai tawaran untuk produk gaya hidup global. Memampukan Indonesia untuk mendandani dunia.”
Keseriusan IFC dalam menggapai cita-cita besar itu juga diwujudkan dengan bekerja sama dengan jaringan internasional, di antaranya Singapura dan Malaysia. Wakil lembaga dari kedua negara jiran itu hadir dalam deklarasi IFC yang berlangsung di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta Pusat.
Israel Terbitkan Daftar 95 Tahanan Palestina Yang Memenuhi S...
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Kehakiman Israel menerbitkan daftar 95 tahanan Palestina, seb...