Pelaku Teror Jakarta Awalnya Hendak Meledakkan Gedung Sarinah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Jakarta (Antara) - Berdasarkan keterangan sejumlah saksi awalnya enam orang pelaku teror bom Sarinah hendak masuk ke Gedung Sarinah. Karena dicurigai, mereka kemudian dibawa ke pos polisi lalu lintas di lampu merah perempatan Sarinah. Pada saat itu, tiga di antara mereka langsung meledakkan diri.
Kantor berita Antara melaporkan hal itu dalam uraian mengenai kronologi peristiwa.
Sementara itu Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan pelaku teror bom di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, telah berhasil diidentifikasi. "Kami sudah identifikasi mereka dari kelompok mana, dan sebagian pelaku sudah berhasil diidentifikasi serta diketahui identitasnya," kata Tito di Jakarta, Jumat.
Kronologi kejadian tersebut, sebagaimana dilansir Antara, dimulai pada pukul 10:30, ketika saksi keamanan gedung Sarinah yang berada di sekitar TKP, melihat ada enam orang membawa ransel. Mereka ingin masuk ke gedung Sarinah.
Setelah dilakukan penggeledehan diperkirakan mereka membawa bom, kemudian enam orang tersebut dibawa ke pos polisi Lantas di lampu merah Perempatan Sarinah, selanjutnya tiga orang tersebut langsung meledakan diri di pos lantas dan tiga orang lagi kabur menuju ke dalam Starbucks di gedung Cakrawala.
Setelah tiba di depan Starbucks satu orang meledakkan diri dan yang lainnya menodong orang-orang yang ada di Starbuck dengan senjata. Selanjutnya tiba petugas kepolisian di TKP dan langsung terjadi aksi saling tembak di halaman kafe Starbucks gedung Cakrawala.
Pukul 11.40 WIB, saling tembak selesai dan setelah diperkirakan aman, petugas gabungan kemudian melakukan penyisiran di gedung Cakrawala dan sekitarnya untuk membersihkan serta memastikan apakah masih ada bom atau kelompok teroris yang masih hidup sedang bersembunyi di gedung tersebut.
Pukul 11.44 WIB, Kapolda Metro Jaya memimpin penyisiran di gedung Cakrawala dan memerintahkan agar setiap orang yang ada di tiap-tiap lantai gedung Cakrawala diperiksa dan disuruh buka baju.
Pukul 11.52 WIB, Petugas yang berada di lantai atas gedung Cakrawala kembali mengeluarkan beberapa kali tembakan. Saat itu para petugas gabungan masih melakukan penyisiran di gedung Cakrawala dan melarang semua warga sipil mendekat ke TKP.
Pukul 13.00 WIB, Rombongan Panglima TNI, Pangdam Jaya dan Waka Polri tiba di TKP. Pukul 13.15 WIB, di sekitar TKP (Pos Pol Lantas MH Thamrin dan Starbucks gedung Cakrawala) telah dilakukan oleh TKP oleh Tim Inafis PMJ.
Adapun hasil olah TKP ditemukan barang bukti antara lain: bom rakitan, beberapa tas pinggang, tas punggung, pistol dan beberapa butir peluru.
Dia menegaskan, kelompok yang menggelar teror di Starbuck diketahui adalah kelompok Bahrunnaim yang ingin dilihat eksis karena dia ingin memimpin dan mendirikan Katibah Nusantara, dia ingin menjadi pemimpin untuk kelompok ISIS di Asia Tenggara.
"Seluruh korban tewas masih di RS Polri Kramat Jati," tuturnya.
Ia melanjutkan, pihaknya saat ini tetap memperkuat keamanan di seluruh objek vital dan lokasi keramaian. (Ant)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...