Pelapor Khusus PBB Minta Jepang Lindungi Pekerja Fukushima Daiichi
JEPANG, SATUHARAPAN.COM – Pelapor khusus PBB menyerukan agar Pemerintah Jepang segera mengambil tindakan untuk melindungi para pekerja yang terlibat dalam upaya dekontaminasi PLTN Fukushima Daiichi yang rusak.
Ketiga pakar independen yang ditunjuk oleh Dewan HAM PBB tersebut mengeluarkan pernyataan bersama pada hari Kamis (16/8/2018). Pernyataan itu menyebutkan, puluhan ribu pekerja dilaporkan dieksploitasi dan terpapar radiasi nuklir yang beracun dalam upaya membersihkan PLTN tersebut.
Pernyataan itu, mengungkapkan kekhawatiran mendalam akan kemungkinan ekploitasi dengan penipuan atas risiko paparan radiasi, serta kecukupan pelatihan dan langkah perlindungan. Dikatakan para pekerja yang berada dalam bahaya tersebut, di antaranya termasuk para tunawisma.
Salah seorang pakar tersebut, pengacara Baskut Tuncak, kepada NHK mengatakan, mereka telah meminta Pemerintah Jepang agar memberikan penjelasan, tetapi kekhawatiran mereka belum sirna. Ia menambahkan para pelapor khusus ingin mengadakan penyelidikan di lokasi untuk mencari fakta.
Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang mengatakan 46.386 pekerja dipekerjakan pada tahun 2016, dan Pusat Registrasi Pusat Radiasi Pekerja Jepang mengatakan sebanyak 76.951 pekerja dekontaminasi, yang dipekerjakan dalam periode lima tahun hingga 2016, kata PBB.
Bencana Fukushima 2011, menyebabkan tiga reaktor dari pembangkit listrik tenaga nuklir, sekitar 62 km (39 mil) tenggara Kota Fukushima, rusak karena banjir dalam tsunami.
Kecelakaan itu memaksa lebih dari 470.000 orang untuk dievakuasi, karena kekhawatiran kontaminasi nuklir.
Pihak berwenang telah menjalankan pelatihan tentang revitalisasi Fukushima yang bertujuan untuk memberikan informasi dan untuk proses pembersihan. Namun di banyak daerah di mana perintah evakuasi telah lama dicabut, beberapa bekas penduduk telah kembali ke rumah mereka.
Fukushima juga akan menjadi salah satu tempat untuk Olimpiade 2020 Tokyo, dengan harapan acara ini akan memamerkan pemulihan kawasan itu dari bencana nuklir. (nhk.or.jp/bbc.com)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...