Pelatih Argentina Waspadai Tiga Negara di Piala Dunia 2014
BUENOS AIRES, SATUHARAPAN.COM – Pelatih Argentina pada Piala Dunia 2014, Alejandro Sabella mengatakan kepada situs resmi FIFA pada Kamis (17/4) dini hari WIB bahwa dia mewaspadai tiga negara yang menjadi ‘ancaman’ dalam Piala Dunia 2014.
“Saya akan menempatkan Brasil pada tingkat persepak bolaan yang sama seperti Spanyol dan Jerman sekarang. Saya tidak terkejut dengan Brasil yang dapat sempurna di Piala Konfederasi,” kata Alejandro Sabella.
Bagi Sabella, negara tetangganya yang juara lima kali Piala Dunia tersebut tidak terlalu mengherankan. “Ada alasan mengapa mereka lima kali juara dunia. Melihat faktor sejarah, maka Anda dapat melihat bahwa mereka selalu menjadi yang terbaik. Mereka punya banyak kelebihan, yakni kemampuan fisik, dan teknik sepak bola yang fantastis. Mereka selalu favorit, bahkan kali ini mereka menjadi tuan rumah. Ini yang selalu bahaya,” lanjut mantan asisten pelatih Argentina pada Piala Dunia 1986, Daniel Passarella.
Sabella paling mewaspadai negara tetangganya itu karena tekanan publik Brasil tampaknya tidak mempengaruhi mereka.
“Bagi sebagian tim, bermain di kandang bagai pedang bermata dua, bisa berhasil dan gagal, sekaligus tes karakter pemain. Sementara ada negara yang beranggapan bahwa selalu lebih baik untuk menjadi tuan rumah, tetapi ada kalanya ia dapat menjaid beban,” lanjut Sabella.
Sabella menganalisis bahwa faktor lain kekuatan Brasil yakni pengalaman pelatih yang sangat senior, Luis Felipe Scolari yang berperan besar dalam kesuksesan semua itu dan Brasil dapat menuai hasil positif lagi di Piala Dunia.
Spanyol dan Jerman memang mengejutkan, tetapi Sabella yakin Argentina dapat seimbang dengan kedua tim asal benua Biru tersebut.
Sabella beralasan bahwa faktor cuaca dan iklim merupakan penghalang bagi Spanyol dan Jerman untuk bermain maksimal, tetapi Sabella pun masih membagi faktor alam tersebut karena menurut dia ada perbedaan di benua Amerika Latin.
“Bagi tim dari Eropa, bermain di Amerika bagian Utara dan Selatan tidak sama. Salah satu contoh apabila anda menangani tim Eropa, dan anda harus bermain di Meksiko, panas dan ketinggian suatu negara dari permukaan laut akan mempengaruhi tim dari benua Eropa bermain, hal ini akan berbeda apabila anda bertanding di Chili atau Argentina, Piala Dunia bisa saja saya ibaratkan seperti diadakan di musim dingin,” kata Sabella.
“Brasil adalah negara dimana suhu berkisar 24 atau 25 derajat, yang tidak sama dengan mendapatkan 33 atau 34 derajat dengan kelembaban tinggi. Mungkin saja pesepak bola dari benua Eropa tidak akan merasakan perbedaan suhu dan iklim pada hari itu juga, tetapi mereka akan terkena dampaknya di pertandingan berikutnya,” tutup Sabella. (fifa.com/wikipedia.org).
Editor : Bayu Probo
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...