Pelatih Jerman Latih Para Pemain Adu Penalti
RIO DE JANEIRO, SATUHARAPAN.COM – Pelatih Jerman, Joachim Low mengantisipasi kemungkinan terburuk pada partai final Piala Dunia yang akan diselenggarakan Senin (14/7) dini hari WIB di Stadion Maracana, Rio De Janeiro Brasil.
Low menyiapkan satu sesi latihan khusus tendangan penalti pada latihan tim Jerman di pinggir kota Rio De Janeiro, pada Sabtu (12/7), karena menurut statistik banyak partai di babak gugur Piala Dunia 2014 berakhir dalam drama bola mati dari jarak 12 meter tersebut. “Kami belum pernah menjalani adu penalti (di Piala Dunia 2014), ini hanya antisipasi saja,” kata Low.
Satu laga dituntaskan Jerman lewat perpanjangan waktu saat mengalahkan Aljazair 2-1 di babak 16 besar.Sementara Argentina sedikit “berpengalaman” karena baru saja memenangi adu penalti di semi final saat mereka menyingkirkan Belanda.,
Dalam sejarah final Piala Dunia memang jarang ada adu penalti untuk menentukan pemenang dan cuma terjadi dua kali di 1994 dan 2006. Pada Piala Dunia 1994, Brasil menundukkan Italia dengan 7-6, setelah sebelumnya bermain imbang, saat itu pahlawan kemenangan Brasil adalah penjaga gawang “senior”, Claudio Taffarel.
Pada 2006, Italia menghancurkan Prancis 5-4 lewat drama adu penalti, kali ini Gianluigi Buffon menjadi kunci kemenangan negeri Pizza.
Loew memilih enam pemain untuk mengasah kemampuannnya dalam eksekusi 12 pas itu, yakni Andre Schuerrle, Philip Lahm, Bastian Schweinsteiger, Thomas Mueller, Toni Kroos dan Mesut Oezil.
Perjalanan Jerman ke final Piala Dunia 2014 bukan tanpa hambatan, di penyisihan Grup G mereka mengandaskan Portugal 4-0, Amerika Serikat 1-0, dan sempat ditahan Ghana 2-2. Pada perdelapan final unggul 2-1 atas Aljazair, kemudian menaklukkan Prancis 1-0, sebelum di semi final menciptakan kemenangan sensasional yang mencengangkan dunia, yakni menggulung tuan rumah Brasil 1-7. (fifa.com/ soccerway.com).
Editor : Bayu Probo
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...