Pelatih Sebut Tontowi dan Liliyana Hilang Konsentrasi Hingga Kalah
ODENSE, SATUHARAPAN.COM – Kegagalan ganda campuran Indonesia meraih gelar juara di turnamen Badminton Denmark Terbuka 2013 membuat pelatih Nova Widianto berkomentar, pada Minggu (20/10) seusai pertandingan final tersebut dengan mengatakan hilangnya konsentrasi saat mereka bermain di set kedua.
Nova sempat kagum saat ganda campuran andalan Indonesia tersebut, sempat memimpin atas lawannya di final yakni Zhang Nan dan Zhao Yunlei dengan 10-7.
“Sebenarnya saat awal mereka sudah bermain baik, tetapi saat mereka sudah unggul dengan banyak poin, mereka kehilangan fokus dan melakukan banyak kesalahan elementer, dan lawan malah berbalik menjadi percaya diri,” kata Nova.
Nova menyesalkan keadaan itu karena Tontowi dan Liliyana malah panik.
“Sebaliknya, Tontowi kelihatan panik dan tertekan, Liliyana jadi terpengaruh,” tutur Nova.
Liliyana mengakui melakukan kesalahan elementer, dan menguntungkan lawan mereka, dia memuji penampilan Zhang, salah satu ganda campuran China, yang dapat menikmati ritme permainan.
“Sebenarnya waktu awal permainan, kami sudah unggul tetapi saya ikut-ikutan Tontowi melakukan kesalahan yang tidak seharusnya terjadi,” kata Liliyana.
Saat unggul 20-17 di set kedua, Tontowi dan Liliyana memiliki kesempatan besar, sayang mereka malah tumbang 20-22.
“Pada set kedua, Tontowi sebetulnya mulai percaya diri. Ia berani mengadu pukulan dan banyak menekan lawan. Saat memimpin 20-17, Tontowi dan Liliyana terlalu terburu-buru dan kurang tenang,” kata Nova.
Sementara itu pelatih ganda putra, Heri Iman Pierngadi turut berkomentar tentang kekalahan Hendra dan Ahsan di partai Final. Partai Hendra dan Ahsan digelar beberapa jam sebelum Tontowi dan Liliana berlaga. Heri memaklumi cedera bahu kanan Muhammad Ahsan.
“Pada partai final ini kami sesalkan kekalahan ini, karena kondisi Ahsan yang mengalami cedera pada bau kanan, sehingga ia tidak bisa melakukan smash dengan maksimal,” kata Herry.
Pada babak final, Hendra/Ahsan dikalahkan pasangan Korea, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong, 19-21, 16-21. Herry mengatakan perpaduan baru ganda putra Korea Selatan itu lebih baik, karena keduanya selalu dapat mengembalikan cock dengan cepat.
“Pasangan Korea juga mainnya bagus, mereka jarang membuat kesalahan sendiri. Menurut saya kombinasi Lee dan Yoo lebih baik, pertahanan mereka lebih rapat,” katanya.
Pada final nomor tunggal putra dan putri, Cina meraih gelar juara dalam Denmark Terbuka 2013 ini. Wang Yihan dari nomor tunggal putri Chian merebut gelar setelah mengalahkan atlet badminton Korea Selatan 16-21, 21-18 dan 22-20.
Wang saat ini berada pada peringkat ke-5 dunia, sementara Ji Hyung Sun peringkat ke-6 dunia. Pada ganda putri, dimenangkan pasangan Cina, Bao Yixin dan Jinhua Tang mengalahkan pasangan putri tuan rumah, Christina Pedersen dan Kamilla Ryther 21-16, dan 21-13.
Final sesama China terjadi di tunggal putra, antara Lee Chong Wei yang mengalahkan Chen Long dengan 20-22, dan 19-21. (badmintonindonesia.org/sportskeeda.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...