Pelukis Inggris Angkat Tema Karyanya Tentang Rasisme di Amerika Serikat
LONDON, SATUHARAPAN.COM-Seniman jalanan Inggris, Banksy, mempubliksikan karya seninya secara online pada hari Sabtu (6/6) yang menggambarkan bendera Amerika Serikat terbakar api lilin yang merupakan bagian dari tugu peringatan bagi sosok anonim, dalam siluet hitam.
Karya seni itu muncul ketika ribuan orang berkumpul di London dan kota-kota lain di seluruh dunia untuk memprotes rasisme yang dipicu pembunuhan George Floyd di Minneapolis pada 25 Mei, di mana seorang polisi kulit putih menahannya berlutut di lehernya selama hampir sembilan menit.
“Orang kulit berwarna sedang gagal oleh sistem. Sistem putih,” tulis Banksy dalam sebuah pernyataan singkat yang menyertai gambar di platform media sosial Instagram.
Banksy menyamakan rasisme dengan pipa pecah yang membanjiri sebuah apartemen di lantai bawah, dan mengatakan bahwa penghuni lantai bawah akan berhak masuk ke apartemen di lantai atas untuk memperbaiki masalah.
“Ini masalah putih. Dan jika orang kulit putih tidak memperbaikinya, seseorang harus datang ke atas dan menendang pintu," tulis Banksy di samping gambar. Banksy sering memilih tema topikal untuk karya seninya, yang biasanya di-stensil di dinding.
Bulan lalu, ia menunjukkan seorang bocah laki-laki memilih perawat sebagai pahlawan super yang ingin ia mainkan di atas Batman dan Spiderman, dalam sebuah karya seni baru untuk merangkum rasa terima kasih yang dirasakan warga Inggris terhadap Layanan Kesehatan Nasional negara itu selama krisis virus corona. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...