Peluncuran Alquran Bahasa Daerah Mempererat Budaya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengatakan peluncuran produk Terjemahan Al-Quran dalam bahasa daerah dan Ensiklopedi Pemuka Agama Nusantara sangat bermanfaat dalam rangka penguatan budaya Nusantara dan penguatan karakter bangsa.
“Harapan kami, buku ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam upaya penciptaan tata hubungan yang kondusif antarumat beragama untuk penguatan NKRI,” kata Menag saat meluncurkan buku Ensiklopedi Pemuka Agama Nusantara dan Terjemahan Al-Quran Bahasa Ibu (Daerah), di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag Jalan M.H THamrin No 6, Jakarta, Senin (19/12).
Buku Ensiklopedi Pemuka Agama Nusantara yang diluncurkan memuat entri para pemuka enam agama. Ini sangat bermanfaat sebagai penyedia data dan informasi mengenai sejarah hidup para pemuka agama dalam berbagai aspek, minimal secara akademis, sosiologis, dan kultural.
Secara akademis, kata Lukman, buku tersebut dapat menjadi rujukan biografis pemuka agama sebagai aktor penting dalam pembinaan umat beragama.
Secara sosiologis, kata Lukman, buku tersebut dapat dijadikan sebagai bentuk apresiasi atas sumbangsih mereka. Dan secara kultural, mampu menjadi alat perekat yang memerankan fungsi edukatif, peneladanan, dan penguatan peradaban Nusantara.
Lukman Hakim melihat, terjemahan Alquran ke Bahasa Ibu mempunyai beberapa manfaat utama.Pertama, memberi layanan keagamaan bagi masyarakat yang tidak akrab dengan Bahasa Indonesia. Alasan kedua, penerjemahan ini diharapkan membantu pelestarian dan pemeliharaan budaya lokal, terutama bahasa agar tidak punah.
Kemenag melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Lektur dan Khazanah Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat Kemenag meluncurkan buku Ensiklopedi Pemuka Agama Nusantara dan Terjemahan Al-Quran Bahasa Ibu (Daerah), yaitu bahasa Batak Angkola, bahasa Toraja, dan bahasa Mongondow.
Sebelumnya, Kepala Badan Penelitan dan Pendidikan Pelatihan Kemenag, Abdurrahman Masud mengatakan, Badan Litbang dan Diklat telah meluncurkan Terjemahan Al-Quran dalam sembilan Bahasa Ibu. Selain bahasa Batak Angkola, Toraja dan Mongondow, sebelumnya telah diluncurkan Terjemahan Al-Quran dalam Bahasa Sasak, Makassar, Kaili, Jawa Banyumas, Minang, dan Dayak.
“Saat ini dalam proses penyelesaian Terjemahan Al-Quran Bahasa Bali, Ambon dan Banjar Kalsel. Insya Allah awal tahun depan sudah selesai dan bisa segera diluncurkan," kata dia. (kemenag.go.id)
Editor : Sotyati
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...