Pembangunan Fase Dua MRT Dimulai Tahun 2019

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Fase dua pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) akan dimulai tahun 2019 mendatang. Pada desain awal fase dua meliputi jalur Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Kampung Bandan, kemudian diperpanjang hingga Ancol Timur.

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), meminta pembangunan MRT ini agar dipercepat. Hal ini juga sesuai dengan keinginan dari Presiden RI, Joko Widodo, yang disampaikan usai melakukan peninjauan pembangunan MRT.

"Sekarang pekerjaan bawah tanah istilahnya bor sudah selesai. Kami dan Pak Jokowi inginnya dipercepat, yang diteruskan dari Bundaran HI sampai ke Ancol Timur," kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, hari Kamis (23/2).

Pekerjaan fase satu, Lebak Bulus-Bundaran HI ditargetkan beroperasi pada bulan Maret 2019 mendatang. Diharapkan pembangunan tidak berhenti dan langsung dilanjutkan untuk fase dua.

"Kalau mengikuti desain segala macam kami butuh 2019 baru mulai bikin lagi ke arah Ancol Timur," ujarnya.

Menurut Ahok, presiden sudah menjamin untuk pembiayaan angkutan massal berbasis rel ini. Banyak alternatif yang bisa digunakan untuk pembiayaan, mulai dari APBN, APBD, maupun investor.

"Termasuk Pak Joko Widodo juga minta cepat yang timur-barat tinggal bikin perincian desainnya. Beliau juga katakan jangan pikirkan dana, dana bisa dicari dari berbagai sumber yang penting desainnya cepat," katanya.

Pembangunan untuk fase dua dengan jalur Bundaran HI-Ancol Timur akan dibangun sepanjang 13,5 kilometer. Rencananya akan mulai dibangun pada tahun 2019 dan beroperasi pada tahun 2021.

Khusus untuk pengeboran terowongan MRT dinyatakan sudah rampung. Empat bor yang melakukan pengeboran dari dua sisi sudah bertemu di Stasiun Setiabudi. Dengan penyelesaian pengeboran ini, artinya pembangunan MRT bawah tanah sudah mencapai 80 persen. Ditargetkan fase satu bisa beroperasi pada bulan Maret 2019. (beritajakarta.com)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum