Pembangunan MRT Fatmawati Masuk Tahap Pembuatan Stasiun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Jalan Raya Fatmawati, Jakarta Selatan, sudah masuk dalam tahap pembuatan pondasi stasiun dan jalur layang. Seperti terlihat pada hari Sabtu (9/1), sebuah alat berat gantry crane sudah terpasang di lokasi pembangunan.
Gantry crane merupakan alat berat untuk mengangkat box girder untuk jalur layang di sepanjang Jalan Raya Fatmawati. Akbar Subekti, divisi informasi MRT, saat dikonfirmasi, mengatakan, “saat ini sudah pembuatan pondasi stasiun serta peninggian tanah untuk area depo."
Pembangunan MRT yang dimulai sejak bulan Oktober tahun 2013, ditargetkan rampung pada tahun 2018. MRT merupakan sistem transportasi transit cepat untuk menopang angkutan umum yang cepat dan terpadu. Sejak tahun 1980, lebih dari 20 tahun studi subjek umum dan khusus telah dilakukan terkait dengan kemungkinan MRT sistem di Jakarta. Penundaan pembangunan tersebut salah satu penyebabnya adalah krisis ekonomi yang terjadi di tahun 1997 sampai 1999.
Jalur MRT Jakarta rencananya akan membentang kurang lebih dari 110,8 kilometer, yang terdiri atas pembangunan tahap pertama Koridor Selatan sampai Utara, yaitu dari Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat sampai dengan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, sepanjang 15,7 kilometer. Rencananya akan ada 13 stasiun yang terdiri atas tujuh stasiun layang dan enam stasiun bawah tanah.
Sementara untuk pembangunan MRT Jakarta tahap kedua rencananya akan dimulai dari Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, sampai dengan Kampung Bandan, Jakarta Utara, sepanjang 8,1 kilometer yang ditargetkan pada tahun 2020 beroperasi.
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...