Pemberontak Suriah Hadapi Militer Rezim dan NIIS
AS menyatakan akan membantu kelompok pemberontak Suriah
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Komandan pemberontak Suriah berjanji berjuang untuk mengalahkan kelompok militan Islamis di Suriah dalam sebuah pembicaraan dengan anggota parlemen Amerika Serikat, hari Kamis (18/9).
Sementara itu, pemerintah AS juga berencana untuk meningkatkan pelatihan dan bantuan peralatan untuk Tentara Pembebasan Suriah (FSA) yang menjadi kekuatan uatam dalam melawan militant Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS).
Namun anggota parlemen AS secara terbuka juga menyebutkan keraguannya tentang kemampuan FSA dalam menghadapai dua kekuatan, NIIS dan militer yang mendukung Presiden Suriah, Bashar Al-Assad.
AS sendiri tampaknya berada pada jalan buntu dalam menghadapi konflik tiga tahun lebih di Suriah dalam menggulingkan Assad. Sementara di Irak utara AS melakukan serangan udara terhadap NIIS atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Staf Kepala Komando Tinggi militer FSA, Brigadir Jenderal Abdel Ilah al-Bashir, mengatakan pada komite urusan luar negeri parlemen Suriah, bahwa pihaknya akan menghadapi dua ancaman, AS dan kelompok militant Negara Islam.
"Saya dengan ini menegaskan kembali komitmen Tentara Pembebasan Suriah untuk melenyapkan dua teroris, Bashar Al-Assad dan Abu Bakr Al-Baghdadi (pimpinan NIIS) dari tanah Suriah," kata dia dalam sebuah pernyataan.
Militan NIIS telah menguasai sejumlah wilayah di Suriah dan Irak, dan menjalankan kekuasaan dengan cara untuk memaksakan memberlakukan hukum Islam terhadap penduduk. "Para pahlawan FSA telah mengorbankan ribuan jiwa dalam memerangi penipu Negara Islam sejak tahun lalu," tulis Bashir dalam keterangannya yang dibaca pada anggota Kongres AS dari Partai Demokrat, Eliot Engel.
"Kami sepenuhnya berencana untuk melanjutkan perjuangan ini sampai berhasil dan mengalahan Baghdadi," kata Bashir bersumpah.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, mengatakan kepada komite itu bahwa pihaknya sulit untuk memberikan angka yang tepat dari jkekuatan oposisi Suriah yang moderat. Namun mereka menekankan bahwa mereka adalah "kekuatan yang sah."
"Kami sekarang memiliki puluhan ribu orang yang menjadi benteng utama melawan ISIL di Suriah," kata Kerry, mengacu pada kelompok jihadis yang juga disebut Islamic State of Iraq and Levant (ISIL).
Ketika ditanya tentang apa yang dimaksudkan AS untuk membantu mempersenjatai pemberontak, Kerry merujuk pada "bantuan senjata untuk kelompok yang dibentuk untuk melindungi masyarakat lokal dari serangan militer rezim Assad dan beberapa kelompok jihadis Islamis."
Dia mengatakan bahwa masing-masing kelompok memiliki kekuatan yang bervariasi, dengan beberapa mencapai ribuan orang pada masing-masing organisasi. (AFP)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...