Pemberontak Suriah Menguasai Desa Kristen, Maaloula Menjadi Kota Hantu
AMMAN, SATUHARAPAN.COM - Pemberontak Suriah yang pro Al-Qaida menguasai desa Maaloula sekitar 55 km dari Damaskus yang didominasi penduduk beragama Kristen. Pemberontak masuk ke desa dan menguasai, setelah terjadi pertempuran berat hari Minggu (8/9) dan memaksa ratusan penduduk desa Maaloula mengungsi.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, melalui direkturnya, Rami Abdul - Rahman mengatakan serangan itu dipimpin oleh Jabhat al- Nusra, kelompok pemberontak yang berafiliasi pada Al-Qaeda, serta oleh Front Pembebasan Qalamon. Rami Abdul-Rahman, mengatakan, sekitar 1.500 pemberontak berada di dalam Maaloula, sementara tentara pasukan Assad mengelilingi desa tersebut.
Penduduk yang telah melarikan diri pada hari sebelumnya mengatakan pasukan Assad dikerahkan di pinggiran desa, sementara orang-orang bersenjata di dalam menolak untuk mengizinkan siapa pun masuk. Dia mengatakan bahwa salah satu gereja, yang disebut Demyanos, telah dibakar dan bahwa orang-orang bersenjata menyerbu ke dua gereja lainnya. Seorang warga ketiga dihubungi melalui telepon mengatakan ia melihat militan memaksa beberapa warga Kristen masuk Islam.
Kantor berita negara Suriah memberikan uraian secara dramatis yang mengatakan militer telah melaporkan "kemajuan" dalam serangan di Maaloula. "Tentara melanjutkan operasi militer terhadap para pemberontak di desa Maaloula dan sekitarnya, terdapat korban dari pihak pemberontak, termasuk pemimpin mereka", kata kantor berita negara Suriah.
TV pemerintah melaporkan bahwa semua gereja di Maaloula kini aman dan tentara mengejar orang-orang bersenjata di perbukitan barat. Tapi penduduk Maaloula dihubungi melalui telpon dijelaskan pertempuran sengit di jalan-jalan yang memaksa mereka dan penduduk lainnya untuk melarikan diri karena banyak pemberontak membanjiri desa.
Seorang warga mengatakan gerilyawan - banyak dari mereka memakai jenggot dan berteriak, "Allahu Akbar!" - menyerang rumah orang Kristen dan gereja-gereja tak lama setelah merebut desa.
"Mereka menembak dan membunuh orang. Aku mendengar suara tembakan dan kemudian aku melihat tiga mayat tergeletak di tengah jalan desa", kata warga melalui telepon. "Begitu banyak orang meninggalkan desa untuk keselamatan".
Sekarang, katanya, "Maaloula merupakan sebuah kota hantu".
Desa Maaloula merupakan desa yang masuk daftar situs warisan dunia UNESCO, di desa tersebut terdapat dua biara tertua di Suriah. Desa ini merupakan daya tarik wisata utama Suriah, sebelum perang sipil. Beberapa warga masih berbicara versi bahasa Aram, bahasa zaman Alkitab diyakini telah digunakan oleh Yesus. (ap.org)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...