Pemberontak Taliban Rebut Satu Distrik di Provinsi Kandahar, Afghanistan
KABUL, SATUHARAPAN.COM-Taliban telah merebut sebuah distrik penting di bekas benteng mereka di Kandahar, Afghanistan, setelah pertempuran sengit malam hari dengan pasukan pemerintah, kata para pejabat hari Minggu (4/7). Ini adalah daerah terakhir yang direbut Taliban sejak pasukan Amerika Serikat memulai penarikan terakhir pasukan mereka.
Para pemberontak telah melanjutkan serangan mereka untuk merebut wilayah di seluruh daerah pedesaan Afghanistan sejak awal Mei ketika militer AS memulai penarikan.
Jatuhnya distrik Panjwai di Provinsi Kandahar di wilayah selatan terjadi hanya dua hari setelah pasukan AS dan NATO mengosongkan Pangkalan Udara Bagram, pangkalan utama mereka di dekat Kabul. Bandara itu tempat mereka memimpin operasi selama dua dekade melawan Taliban dan sekutu Al-Qaeda mereka.
Selama bertahun-tahun, pasukan Taliban dan Afghanistan secara teratur bentrok di dalam dan sekitar Panjwai, dengan gerilyawan bertujuan untuk merebutnya karena kedekatannya dengan kota Kandahar, ibu kota provinsi.
Provinsi Kandahar adalah tempat kelahiran Taliban, yang kemudian memerintah Afghanistan dengan versi keras hukum syariah Islam sampai digulingkan oleh invasi pimpinan AS pada tahun 2001.
Gubernur Distrik Panjwai, Hasti Mohammad, mengatakan pasukan Afghanistan dan Taliban bentrok pada malam hari, mengakibatkan pasukan pemerintah mundur dari daerah itu. "Taliban telah merebut markas polisi distrik dan gedung kantor gubernur," katanya kepada AFP.
Ketua dewan provinsi Kandahar, Sayed Jan Khakriwal, membenarkan jatuhnya Panjwai, tetapi menuduh pasukan pemerintah “dengan sengaja menarik diri”.
Pertempuran telah berkecamuk di beberapa provinsi Afghanistan dalam beberapa pekan terakhir dan Taliban mengklaim telah merebut lebih dari 100 dari hampir 400 distrik di negara itu.
Para pejabat Afghanistan membantah klaim tersebut, tetapi mengakui bahwa pasukan pemerintah telah mundur dari beberapa distrik. Sulit untuk memverifikasi situasi secara independen.
Keluarnya pasukan asing dari Pangkalan Udara Bagram, utara Kabul, telah memicu kekhawatiran para pemberontak akan meningkatkan serangan mereka untuk merebut wilayah baru.
Pangkalan Udara Bagram memiliki arti penting secara militer dan simbolis yang besar, dengan pasukan asing yang sebelumnya ditempatkan di sana menawarkan dukungan udara penting dalam perang melawan pemberontak.
Pihak berwenang Afghanistan yang telah menguasai pangkalan itu mengatakan mereka akan menggunakannya untuk memerangi terorisme, dan telah mengaktifkan kembali sistem radarnya. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...