Pembunuh Pembuat Karikatur Menghina ISIS Ditahan
AMMAN, SATUHARAPAN.COM - Pembunuh pembuat karikatur asal Yordania, Nahed Hattar, ditahan hari Minggu (25/9). Dia disebutkan menyerahkan diri, menurut media setempat, Jordan Times.
Hattar dibunuh di depan kantor pengadilan, hari Minggu (24/9) ketika hendak menghadapi tuntutan atas kasus menyebarkan karikatur yang dianggap menghina Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Karikatur itu ilustrasi tentang sosok pria berjenggot di surga, merokok dan di tempat tidur bersama perempuan, meminta sosok pria lain untuk membawakan minuman anggur dan kacang. Dalam pernyataan sebelumnya, Hattar menyebutkan dia mengejek ISIS, bukan agama lain atau Allah.
Menghapus Karikatur
Hattar ditembak seorang pria bersenjata tiga kali, menurut laporan kantor berita setempat, Jordan Petra. Saksi mengatakan dia dibunuh di depan pengadilan di Distrik Abdali, Amman.
Menurut AFP, Nahed Hattar (56 tahun) seorang Kristen dan ditangkap pada 13 Agustus lalu karena dinilai menghina agama dengan memposting karikatur itu di halaman Facebook-nya. Dia didakwa menghasut perselisihan sektarian dan menghina Islam. Hattar dibebaskan dengan jaminan pada bulan September.
Jaksa Agung Jordania mencegah liputan media dalam kasus ini. Dan Hattar telah menghapus karikatur itu dalam media sosialnya, setelah muncul kemarahan di masyarakat.
Karikatur itu, menurut AFP, ilustrasi tentang apa yang dipikirkan ISIS dan berjudul ''God of Daesh (‘’Allah Daesh’’). Dia menggunakan nama dalam bahasa Arab untuk ISIS. Dia mengatakan karikatur itu sebagai kritik terhadap teroris dan bagaimana mereka membayangkan Allah di surga, bukan untuk menghina Allah atau Islam.
Dikenal Berperilaku Ekstrem
Menurut media setempat, Jordan Times, pembunuh Hattar yang disebutkan bernama Riad Abdullah, telah ditahan pada hari Minggu. Sumber keamanan Jordania menyebutkan pembunuh itu berusia 49 tahun dari Amman timur dan dikenal dengan perilaku yang ekstrem.
Dalam pengakuannya pada polisi, Riad Abdullah mengatakan dia menargetkan Hattar setelah mendengar dia memposting karikatur itu dan memutuskan untuk membunuhnya. Dia menuju ke pengadilan dan langsung menembaknya setelah melihat dia.
Jika terbukti bersalah, Riad Abdullah bisa dihukum mati.
PM Lebanon Minta Iran Bantu Amankan Gencatan Senjata Perang ...
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Perdana Menteri sementara Lebanon pada hari Jumat (15/11) meminta Iran untuk...